Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Suharso Manoarfa Ungkap 3 Pelajaran Penting dari 2020

Siapkan 6 Strategi Transformasi Ekonomi 2021

GIANYAR, BaliPolitika.Com- Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memimpin konferensi pers bertajuk “Belajar dari 2020, Bangkit Menuju 2021” dari Ubud, Gianyar, Senin (28/12/2020). Di pengujung 2020 Suharso berdiskusi bersama awak media massa membahas strategi, indikator, serta target pembangunan secara lebih mendalam dan komprehensif terkait percepatan pemulihan ekonomi serta reformasi sosial tahun 2021.

Menteri Suharso memaparkan 6 Strategi Besar Transformasi Perekonomian Indonesia di tahun 2021. Pertama, SDM berdaya saing. Di dalamnya termasuk sistem kesehatan, pendidikan (sistem pendidikan dan pendidikan karakter), riset dan inovasi. Kedua, produktivitas sektor ekonomi. Mencakup industrialisasi, produktivitas UMKM dan modernisasi pertanian. Ketiga, ekonomi hijau; ekonomi rendah karbon, blue economy, transisi energi. Keempat, transmisi digital; infrastruktur digital, pemanfaatan digital, penguatan enabler. Kelima, integrasi ekonomi domestik (economic powerhead); infrastruktur konektivitas, supergub, hub laut, hub udara dan domestic value chain. Keenam, pemindahan IKN; sumber pertumbuhan baru, menyeimbangkan ekonomi antar wilayah.

“Tahun depan, Indonesia mengusung Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial sebagai mitigasi pandemi Covid-19 yang hingga akhir minggu ketiga Desember 2020 mencapai 671.778 kasus di Indonesia,” sebutnya.

Menteri Suharso merinci setidaknya ada tiga pelajaran penting dari 2020. Pertama, pentingnya strategi yang adaptif untuk menjaga resiliensi perekonomian akibat adanya tekanan tiba-tiba yang berpengaruh pada investasi dan kesempatan kerja yang melemah. Kedua, penyesuaian struktural yang cepat, tepat, dan terpadu, baik di level pusat dan di level daerah untuk adaptasi mitigasi Covid-19. Ketiga, koreksi atas kebijakan pemerintah di berbagai aspek, dan perlunya arah baru sebagai fondasi ke depan dengan perubahan, penataan, dan penyesuaian strategi baru, menggantikan strategi lama demi mempercepat pembangunan.

“Pandemi Covid-19 telah mendorong terjadinya evolusi yang dipercepat pada pilar transformasi digital. Pertemuan virtual dengan beragam platform muncul di berbagai negara, termasuk di Indonesia.  Kita hidup di sebuah new reality, yang ditandai sebagai less contact economy, atau less contact society. Hal ini sebagai kenyataan baru yang kita hadapi dan akan terapkan ke depan,” ujarnya. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!