Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

Stop Gentayangan, Sayangi Nyawa Anda!

Oksigen dari Lombok Dicancel, ARSSI Bali Gigit Jari

KEJAR-KEJARAN: Ketua ARSSI Provinsi Bali, Dr. dr. Ida Bagus Gede Fajar Manuaba, Sp.OG.,MARS mengatakan per menit seorang pasien Covid-19 butuh 15 liter oksigen.

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com– Jika program vaksinasi pemerintah berkejar-kejaran dengan mutasi virus SARS-CoV-2 alias Covid-19, maka rumah sakit kini berkejar-kejaran dengan persediaan oksigen yang kian menipis. Hingga Kamis (22/7/2021) diketahui dalam kondisi seorang pasien Covid-19 harus menghirup 15 liter oksigen per menit atau menghabiskan 7 hingga 10 tabung oksigen besar ukur 6.000 liter per hari, belum ada solusi atas kelangkaan oksigen di Pulau Dewata. 

Merespons kelangkaan oksigen tersebut, Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Provinsi Bali tak tinggal diam. Rabu (21/7/2021), Ketua ARSSI Provinsi Bali, Dr. dr. Ida Bagus Gede Fajar Manuaba, Sp.OG.,MARS diketahui mengirim surat kepada Direktur RS Swasta Wilayah Bali. Surat dimaksud berbunyi sehubungan dengan kelangkaan oksigen, akan dilakukan upaya mengisi ulang tabung kosong di Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan bantuan truk dari MS Glow. Untuk sopir, biaya penyeberangan, dan sejenisnya disepakati dibayar dengan cara urunan.

“Untuk tahap awal, kita mohonkan data yang berminat ikutan mengisi tabung oksigen di Lombok. Mohon tidak semua tabung 6 meter kubik dikirim ke Lombok karena proses pengisian melalui koordinasi Dinas Kesehatan tetap kita lakukan. Sehingga satu rumah sakit dibatasi 10 tabung sambil melihat situasi. Semoga berjalan lancar,” harap dr. Fajar sembari menegaskan alur pengisian tabung kosong akan dimulai dari Denpasar dan Karangasem sehingga untuk Tabanan, Negara, Buleleng, dikumpulkan di Denpasar. 

“Intinya, ARSSI Bali sudah siap truk dan Dinkes Bali sudah restui. Tapi, tadi pagi (Kamis, 22 Juli 2021, red) dibatalkan sama vendor Lombok. Jadi gigit jari deh. Batal karena kasus Covid-19 meledak di sana. Sehari habiskan 1.000 tabung besar. Masih cari-cari semoga bisa dapat,” keluh dr. Fajar. 

Atas kondisi mengerikan tersebut ia meminta kepada masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak agar tidak gentayangan keluar rumah karena situasi sangat berbahaya. “Jangan dulu gentayangan, jika sayang dengan nyawa Anda dan orang-orang terdekat Anda,” pesan dr. Fajar. (tim/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!