Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Obituari

Sosok Familiar dan Penyayang, De Budi Jualan Sayur di Masa Pandemi 

OBITUARI: Gede Budiarsana, 34, alias De Budi (semasa hidup) saat berjualan sayur untuk menyambung hidup di masa pandemi Covid-19.

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com– Gede Budiarsana, 34, alias De Budi pergi untuk selama-lamanya. Ucapan belasungkawa memenuhi akun media sosial korban insiden maut di Jalan Subur, Monang-Maning, Denpasar Barat, Jumat (23/7/2021). Namun, kenangan akan sosoknya yang ramah, penyayang keluarga, dan pekerja keras akan hidup selamanya.

Lewat penelusuran di akun facebook Buddy Arsana, diketahui korban merupakan sosok yang pandai bergaul sehingga memiliki banyak sahabat. Kepribadiannya yang luwes diabadikan lewat status-status di akun facebooknya yang selalu mengundang banyak jempol alias like. Dari unggahan-unggahan itulah, De Budi menegaskan dirinya adalah seorang suami yang sangat mencintai istri dan anak. Selain itu, ia adalah pria yang memilki hubungan istimewa dengan ayahnya yang baru-baru ini meninggal dunia. Ia pun gigih mengarungi pandemi Covid-19. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, selain berprofesi sebagai seorang satpam, almarhum juga tidak malu berjualan sayur-mayur.

Sosok suami yang mencintai istri dan anak antara lain tampak pada status yang diunggah pada 11 Juli 2021. Tampak De Budi berfoto bersama istri dan anak perempuannya dan menulis status Minggu ceria. “Astungkara sehat lan rahayu. Svaha,” ungkapnya. Status tersebut disukai oleh 371 orang dengan 77 komentar. Dominan komentar sahabatnya memuji kemesraan De Budi bersama sang istri yang telah 13 tahun dinikahinya. 

De Budi yang baru lulus ujian sertifikasi profesi penagihan pembiayaan yang digelar SPPI (Sertifikasi Profesi Penagihan Pembiayaan) juga sosok ayah yang peduli pada pendidikan buah hatinya. Hal itu tampak pada unggahan status facebook pribadinya tanggal 10 Juli 2021. “Terima kasih banyak Pak Simpai. Sudah membantu anak tiang dapat sekolah di SMP. Semoga ke depan anak tiang bisa berprestasi di sekolah dan di dojo. Svaha,” tulisnya. Status ini pun disukai 246 orang dengan 62 komentar. Status-status lain yang diunggah almarhum di media sosialnya juga dibanjiri jempol.

Tak kenal menyerah, De Budi pun tak malu jualan sayur untuk menyambung hidup. Terpantau berulang kali pria kelahiran Kecamatan Kubutambahan, 8 Agustus 1987 yang tercatat sebagai warga Banjar Dinas Kubuanyar itu berjualan online. “Barang fresh. Baru datang, Ayok yang minat. Harga murah dan sangat murah dari pasaran. Langsung saja ke rumah tiang atau langsung chat bisa. Suksema,” tulisnya 10 Januari 2021 sembari melampirkan beragam foto sayur-mayur.

Melajah medagang sayur kanggoang malu jani. Yang penting payu makan bin mani. Astungkara mesari lan laris manis. Svaha (Belajar berjualan sayur yang bisa dilakukan sekarang. Yang penting bisa makan besok. Semoga beruntung dan jualan habis. Terima kasih, Tuhan),” tulisnya 6 Januari 2021. (tim/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!