Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Disentil Paid Bangkung, GPS Jawab Fitnah Gung Akey 

EDISI MENJAWAB FITNAH: I Gede Pasek Suardika, S.H., M.H. bersama istri tercinta, Evie Lestari Andajani, dan sang buah hati.

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Tak hanya disentil badut politik, I Gede Pasek Suardika, S.H., M.H. juga menerima tuduhan menyakitkan, Minggu (26/9/2021). Bedanya, jika sentilan badut politik disampaikan oleh buzzer dengan akun facebook “hantu” alias tidak riil, tuduhan menyakitkan sebagai sosok yang ngalahin kawitan atau meninggalkan leluhur dan paid bangkung (ikut keyakinan pihak perempuan alias nyentana, red) disampaikan secara terang-terangan oleh pemilik akun facebook Gung Akey. “Ouh Gede Pasek Suardika ngalagin kawitan ulian merebut warisan. Pantes,” tulisnya sembari melampirkan dua uraian panjang berjudul Salam Paid Bangkung buat Gede Pasek Suardika. 

Tuduhan itu direspons GPS dengan santai. Sosok orang Bali pertama yang menjabat sekretaris jenderal partai politik sah di Indonesia tersebut. Berikut respons jebolan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya yang merupakan putra Kapten Purn. (Pol) I Komang Alit itu. 

GPS…Paid Bangkung..?

Hari ini, ada status yang mencoba membunuh karakter saya dengan menstigma saya paid bangkung.

Artinya saya mengikuti kepercayaan istri dan meninggalkan kawitan. Disebutkan saya tinggalkan kawitan. 

Tujuannya jelas, karena tidak mampu bernarasi dan berargumentasi dengan sehat, maka gelap mata yang penting menyerang ke pribadi.

Soal dari mana sumbernya, saya bisa merabanya.

Tapi saya lebih tertarik jelaskan tuduhan soal paid bangkung sehingga meninggalkan kawitan yang sekarang lagi ramai digoreng berkolaborasi dengan beberapa oknum.

  1. Saya menikah dengan gadis Jawa bernama Evie Lestari Andajani dan bertemu di UB Malang. Saya tertarik karena kalem, lembut, dan perhatian dan tentunya juga manis.  Berpacaran 9 tahun lho..lumayan lama cie cie cie… Kisahnya layak masuk sinetron.

Ketika berpacaran berjalan sekitar setahun, istri saya masuk menjadi agama Hindu lewat upacara Sudi Wadani. Jauh lho sebelum menikah. Penyebabnya adalah adanya anugerah dari Pura Luhur Dwijawarsa Buring Malang saat dia sakit. Sembuh lewat petunjuk Ida Sesuhunan di sana. Saksinya ratusan orang karena kebetulan pas pujawali besar dan saya salah satu panitianya juga.

Kami kawin secara Hindu dan itu berarti masuk ke Kawitan saya dong.

Jadi di mananya paid bangkung atau meninggalkan kawitan..? 

Ahh, Bunda punya Intel kejar setoran jadinya asal lapor nggak valid.

  1. Soal rumah tangga? Sejak pacaran saya sudah bertekad ingin punya anak empat untuk lestarikan KB Bali. Bukan hanya dipakai kampanye saja bukan anak yang empat, tapi malah selirnya yang empat.

Dan astungkara semuanya terkabulkan dan semua anak saya Hindu dan namanya Bali. Kalau mau diskusi soal agama seusianya boleh juga diadu dengan anak Anda (Anda ini dimaksudkan untuk ke tukang fitnah dan yang semangat nge-share dengan narasi character assasination). Saya didik keempat anak saya untuk menerima semua keberagaman, tetapi jalan beragama ikuti apa yang dijalankan orang tua. Sehingga walaupun di Jakarta mereka tetap teguh di jalan dharma. Teguh di jalan dharma, tapi bersahabat dengan semua temannya yang beda agama. Bahkan pernah anak saya jadi OSIS ketua kelas dipilih oleh teman-temannya yang non Hindu. Bangga jiwa nasionalismenya kuat.

Lalu dimana paid bangkung dan tinggalkan kawitan-nya..?

  1. Istri saya awet muda lho. Saya senang punya istri yang sangat hormat dengan suaminya. Tahu bagaimana melayani suaminya yang tempramental, suka organisasi, sibuknya nggak ketulungan. Istri saya juga hebat mengurus anak-anak saya. Paling tidak anak saya teguh dengan kebanggaannya terhadap Bali, mendalam agamanya, tapi tidak sektarian apalagi fanatik sempit. Itu semua istri saya yang dominan mengarahkan.

Pokoknya mantap deh. Mekidung senang, sembahyang rajin. Saya saja kalah jauh dengan istri saya urusan sembahyang. 

Lalu tinggalkan kawitan-nya dimana? Boleh juga bagi keluarga yang istrinya baru masuk Hindu untuk diajak tukar pikiran dengan istri saya.

Di keluarga Istri pun semua hormat dengan keluarga saya. Kami memang banyak beda agama. Hindu, Kristen Katolik, dan Islam di keluarga istri. Semua saling menghormati. 

Istri saya cemburuan? Ya pasti dong. Punya suami ganteng. Tapi cemburu hanya di rumah saja, tidak sampai ganggu urusan pemerintahan, legislatif, urusan kantor apalagi sampai ngurusi MC, petugas karangan bunga, pelayan minuman dan lainnya. Urusan banyak cewek minta foto kadang-kadang mesra saja nggak marah, apalagi kalau hanya saya lirik-lirik saja ha ha ha.

  1. Anak-anak saya walau dibesarkan di luar Bali, mereka berusaha juga mengenalkan Bali dengan caranya. Bahkan anak sulung saya, walau dengan pakaian seadanya berusaha menari tari Bali di Rusia. Bangga walau dengan peralatan minim. 

Lalu tuduhan meninggalkan kawitannya dimana?

Kalau urusan keluarga…saya sudah bahagia. 

Yang belum buat bahagia kalau melihat perlakuan ketidakadilan di masyarakat, perilaku koruptif kekuasaan, ataupun pengelolaan pemerintahan yang tidak produktif dan positif, termasuk juga tidak mau umat Hindu dipecah-belah oleh permainan perebutan jabatan untuk kepentingan sesaat.

Ahh sementara itu dulu. Yang lainnya nanti ya dilanjutkan. Mau isi Dharma Tula via Zoom di Undiksha pagi ini. 

Bagi para hater dan pembenci saya, mari kita diskusi ide dan gagasan. Tidak perlu mencari keburukan pribadi hanya karena kalah narasi. Saya tidak sempurna, tapi paling tidak saya berusaha menjadi orang yang biasa-biasa saja, tapi berguna.

Contoh haters.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=184553990468487&id=100067416603513&sfnsn=wiwspwa

Kalau para buy share ehhh Buzzer ya silakan kalian kerja untuk itu. Namanya juga kerja, semoga saja naik gaji tiga kali lipat. Hanya kasihan saja kalau punya keluarga menelan makanan dari hasil fitnah.

Semoga semua mahluk berbahagia

#EdisiMenjawabFitnah

#DahGituAja (tim/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!