Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Singgung 49 Ribu JKN-KIS Tercecer, Panji-Budi: Makan Saja Warga Sulit, Kalau Sakit Bagaimana?

TABANAN, BaliPolitika.Com– Anak Agung Ngurah Panji Astika- I Dewa Nyoman Budiasa (Panji-Budi) Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan nomor urut 2 memiliki perhatian serius pada kesehatan warga. Berpegang pada arahan Joko Widodo, Presiden ke-7 Republik Indonesia sekaligus mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta yang tak pernah duduk sebagai anggota DPRD II, DPRD I, dan DPR RI, Panji-Budi memposisikan keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi.

“Di masa pandemi Covid-19, untuk makan sehari-hari saja masyarakat Tabanan susah. Bagaimana kalau mereka sakit? Siapa yang akan menjamin? Rakyat harus dijamin oleh negara. Sebagai pejabat, pemerintah seharusnya menggunakan kewenangannya, menggunakan instrumen yang dia punya haruslah sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, khususnya rakyat Tabanan,” kritik Panji Astika merespons data tercecer dan terputusnya sekitar 49 ribu Jaminan Kesehatan Nasional- Kartu Indoneia Sehat (JKN-KIS) warga Tabanan.

Hal itu diutarakannya dalam Debat Terbuka Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan Tahun 2020, Minggu (22/11/2020). Panji-Budi menilai merupakan kondisi yang menyesakkan hati di saat 49 ribu jaminan kesehatan warga hilang, Pemkab Tabanan justru menggelontorkan dana hibah sebesar Rp 54 miliar rupiah. Padahal untuk menjamin atau mengembalikan lagi JKN KIS 49.000 rakyat Tabanan yang diputus oleh BPJS hanya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 36 miliar rupiah. Faktanya, jaminan kesehatan warga Tabanan dibiarkan tercecer alias dikesampingkan. Anggaran justru diprioritaskan untuk dana hibah.

“Saya melihat ada perubahan APBD Tabanan dan Pemerintah Tabanan justru menggelontorkan hampir Rp 54 miliar anggaran untuk dana hibah. Jadi dana hibah ini dianggap lebih penting dari 49.000 rakyat Tabanan yang tidak mendapatkan jaminan kesehatan?” tanya Panji Astika.

Menyikapi kondisi ironis itu, Panji-Budi mengatakan jika mendapatkan kepercayaan masyarakat, mereka akan mengeluarkan sekitar 50 ribu Kartu Tabanan Sehat untuk mengcover 49.000 masyarakat yang tidak dijamin lagi asuransi kesehatannya. Selain itu, Panji-Budi juga akan mengeluarkan asuransi untuk para sulinggih dan pemangku. Baik pemangku Tri Kahyangan, Sad Kahyangan, dan Dhang Kahyangan. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!