Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Olahraga

Bonus Kalah Jauh dari NTT, Atlet Bali Syok Potongan Pajak 25%

KECEWA BONUS PON PAPUA: Kontingen atlet Bali sepulang dari membela harkat dan martabat Pulau Dewata di ajang PON XX/Papua Tahun 2021 silam. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com– Saat atlet Papua (Rp 1 miliar), DKI Jakarta (Rp 350 juta), Jawa Barat (Rp 300 juta), NTB (Rp 300 juta), NTT (Rp 250 juta + rumah), dan lain-lain bersuka cita menerima bonus hasil kerja keras di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 Papua, kontingen Bali malah sebaliknya. Selain bonus para atlet peraih medali asal Papua, DKI Jakarta, Jawa Barat, NTB, dan NTT jauh lebih besar, pajak dari bonus yang mereka terima juga ditanggung pemerintah. Beda halnya dengan yang dikeluhkan para atlet senior Bali. Selain bonus yang diterima jauh lebih kecil, mereka juga harus menanggung pajak yang luar biasa besar, yakni 25 persen. 

Curhat ini salah satunya disampaikan oleh atlet kebanggaan Indonesia peraih medali emas lompat jauh Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Senin (29/9/2014) dengan lompatan sejauh 6,55 meter. 

“Selamat pagi. Saya Maria Natalia Londa, atlet atletik peraih medali emas lompat jauh dan lompat jangkit pada PON Papua 2021. Selama saya menjadi atlet Bali, saya sudah meraih 8 medali emas PON: 2008, 2012, 2016, dan 2021. Jujur memang benar yang dijanjikan oleh Pemerintah Provinsi Bali akan membuat Kejutan. Namun, yang saya sayangkan kejutan yang kami rasa sebagai atlet sangat membuat kecewa,” ucap atlet kelahiran 29 Oktober 1990 itu.  

“Bonus serta pajak yang diinformasikan kepada kami nominalnya sangat tidak sesuai dengan usaha dan juga pengorbanan kami dalam proses meraih medali dalam ajang PON. Yang sangat saya sayangkan Bali tertinggal jauh dari dari NTB Rp 300 juta tanpa pajak dan NTT Rp 250 juta untuk medali emas. Sedangkan informasi yang saya dapatkan adalah medali emas Bali Rp 200 juta dengan pajak 25%. Saya sangat berharap Bapak Gubernur dapat mengkaji kembali masalah besaran bonus serta pajak yang diberikan kepada atlet-pelatih peraih medali PON 2021 Papua. Salam Hormat. Maria Natalia Londa,” harapnya. 

“Mohon dihargai atlet dan pelatih sehingga bisa bersaing dengan provinsi lain,” keluh atlet dari cabor lain sembari menyelipkan tagar #kecewa, #MatiUyakPajak, #AtletdanPelatihTakBerharga, #RIPPelatih.

Sebagaimana diketahui, capaian 28 keping emas, 25 keping perak, dan 53 keping perunggu di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 Papua merupakan capaian tertinggi Bali sepanjang keikutsertaan di ajang PON. Kontingen Bali yang berhasil menunjukkan performa gemilang bersaing dengan 7.039 atlet di 681 nomor pertandingan serta 56 cabang olahraga, sebelumnya sempat diinfokan akan diguyur bonus. Pemprov Bali diketahui telah menganggarkan bonus senilai Rp 30,5 miliar rupiah.  

“Sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas prestasi kontingen Bali dalam PON Tahun 2021 di Papua, Pemerintah Provinsi Bali memberikan bonus bagi atlet dan pelatih berprestasi dengan total anggaran sebesar Rp. 30,5 Milyar yang akan diberikan pada awal tahun 2022. Dengan penghargaan ini diharapkan para atlet dan pelatih berbagai cabang olahraga di Bali akan semakin termotivasi untuk meningkatkan prestasi,” tulis Gubernur Bali, Wayan Koster, Jumat (31/12/2021) malam. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!