Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kuliner

Sepi Job, Sengap Buka Warung Korona

Hindari Stres, Ajak Masyarakat Ngipi

DENPASAR, BaliPolitika.Com– Berjalan lebih dari 7 bulan sejak kasus pertama diumumkan 2 Maret 2020, pandemi Covid-19 belum juga menunjukkan gejala penurunan. Berdasarkan data resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Republik Indonesia, Minggu (18/10/2020) pukul 12.00 WIB, tercatat 4.105 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Penambahan ini mendongkrak jumlah kasus Covid-19 di tanah air menjadi 361.867. 12.511 di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Grafik yang terus naik ini direspons 59 negara dengan melarang warganya masuk ke Indonesia.

Khusus di Bali, Covid-19 menelan korban 346 jiwa dari 10.697 kasus. Lumpuhnya pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian Bali ini berdampak luar biasa bagi masyarakat. Tak terkecuali bagi seniman lawak multitalenta, I Nyoman Ardika alias Sengap. Menariknya, sadar akan tantangan berat ke depan akibat Covid-19, duet sepanggung Tompel dan Sokir di grup lawak Celekontong Mas itu mengajak masyarakat Ngipi. Bukan bermimpi, melainkan ngorte sambil ngopi. Berusaha berdamai dengan Covid-19, Sengap membuka garase korona alias Kopi Jero Sengap di kediamannya, Jalan Sekar Tunjung VI, No. 12, Kesiman, Denpasar. Ngipi edisi Sabtu (17/10/2020) yang menghadirkan grup band Harmoni Pagi menjadi upaya unik Sengap memperkenalkan bisnis barunya pada khalayak.

Ngipi. Ngorte (ngobrol) sambil ngopi. Sing kene ben nebak. Ngipi bisa ada, bisa tidak. Ngupah sing ade jani. Harus ada ide kreatif di masa pandemi,” ucap seniman yang pernah menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi di Denpasar itu. Sengap menyebut Warung Korona adalah warung keluarga. Ia berharap warung yang dikelola bersama sang istri, keponakan, dan sejumlah anak muda itu bisa menjadi tempat tongkrongan keluarga. “Bangkrut adalah sebuah pilihan, tapi sukses adalah kewajiban,” tandasnya di edisi perdana program Ngipi, Sabtu (17/10/2020) malam.

Sengap memilih berjualan kopi bukan tanpa sebab. Di mata sang seniman, kopi adalah persembahan utama bagi para leluhur. Soal pilihan kopi, Sengap memilih kopi Munduk Temu, Pupuan, Tabanan. Tak main-main, kopi yang dipilihnya pernah terpilih sebagai juara 1 kontes kopi nasional. “Dulu bernama kopi leak. Saya beri nama Kopi Korona. Kenapa? Karena korona adalah inan leak sejati,” ungkap Sengap dengan gaya khas sembari menekakan bahwa gengsi harus “diusir” bila ingin survive di masa pandemi.

Soal rasa silakan datang langsung ke Warung Korona. Beberapa menu spesial yang tersedia antara lain Esakko dan Kokpas. Kopi tawuran, cocktail the brem, dan jaje genep juga patut dicicipi di warung dengan konsep penuh kekeluargaan yang buka mulai pukul 17.00 hingga 21.00 Wita itu. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!