Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Stop Terpenjara Bansos, Suyasa Ajak Rakyat Berpikir Panjang

Fokus SDM Demi Memenangkan Persaingan

PEDULI GENERASI PENERUS: Ketua Dewan Pimpinan Daerah II Partai Golkar Badung, I Wayan Suyasa menilai bansos dan hibah ini penting, namun eksekutif Badung juga berkewajiban mengajak masyarakat untuk berpikir jangka panjang.

 

BADUNG, Balipolitika.com Menyongsong hari pencoblosan Pilpres dan Pileg 2024, ada kesan bahwa masyarakat Provinsi Bali, khususnya Kabupaten Badung menjadi korban doktrinisasi bahwa mereka harus mencoblos partai politik tertentu di bilik suara pada Rabu, 14 Februari 2024. 

Sempat terseok-seok “jatuh miskin” di tahun 2020, 2021, dan 2022 karena pandemi Covid-19 hingga melakukan penghematan besar-besaran, kini Pendapat Asli Daerah (PAD) Badung mulai tumbuh.

Sayangnya, pulihnya perekonomian ini tidak dibarengi oleh kesadaran terkait orientasi tokoh-tokoh politik Badung yang cenderung didominasi pemikiran jangka pendek lewat bansos dan hibah. 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah II Partai Golkar Badung, I Wayan Suyasa menilai bansos dan hibah ini penting, namun eksekutif Badung juga berkewajiban mengajak masyarakat untuk berpikir jangka panjang.

“Proses pemerintahan harus memberikan suatu motivasi inovasi kepada lapisan masyarakat untuk bisa diajak bagaimana membranding Badung menjadi kabupaten yang lebih baik; bukan hanya terjebak pada pembangunan jangka pendek semata. Pembangunan yang orientasinya stagnan (berhenti sebatas bangunan semata, red) seperti hibah untuk proyek tertentu jika tidak sifatnya sangat mendesak idealnya bisa dialihkan untuk program pemberdayaan sumber daya manusia. Kita harus mampu mencetak para profesional sehingga otomatis akan stabil dan mandiri secara ekonomi serta berguna bagi masyarakat sekitarnya dalam situasi apapun,” tandas I Wayan Suyasa. 

Pentingnya menanamkan pondasi berupa kekuatan SDM Badung yang profesional ini tegas I Wayan Suyasa dalam rangka menjaga siklus kehidupan masyarakat Badung.

“Kami ingin memperkuat kualitas sumber daya manusia. Itu yang terpenting karena hidup ini kan terikat pada siklus keturunan. Akan ada rotasi dari generasi satu ke generasi selanjutnya. Maka masing-masing keluarga menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi agar siap menghadapi hidup menggantikan peran orang tua mereka. Perhatian kepada anak cucu generasi selanjutnya ini harus menjadi perhatian serius pemerintah agar generasi penerus di Badung tidak kalah bersaing dengan masyarakat Indonesia dari provinsi lain serta masyarakat internasional dari berbagai negara. Ini tugas pemerintah,” beber I Wayan Suyasa.

Imbuhnya, bermodal SDM profesional, gayung bersambut lapangan pekerjaan yang diciptakan pemerintah akan mampu dikelola secara profesional dan menghasilkan profit atau keuntungan yang berkesinambungan bagi generasi selanjutnya.

“Ini yang perlu kita gali dan ini menjadi masukan konstruktif dari masyarakat saat kami dari Partai Golkar Badung menyerap aspirasi ke akar rumput. Bukan jelek yang namanya bantuan-bantuan itu, tetapi bukan itu orientasi utamanya. Oleh sebab itu, kami berusaha– bukan berarti kami tidak suka atau jealous (iri, red) karena berdasarkan kekuasaan itu sah-sah saja melakukan hal itu demi kebesaran partai– tetapi dalam hal ini, kami juga harus punya terobosan. Kami sadar belum bisa memberikan perhatian yang begitu besar sebab kami sedang tidak berkuasa. Dalam konteks hibah dan bansos ini kami ingin memberikan “jalan keluar” dalam rangka memberdayakan masyarakat bersama-sama ke depan demi siklus kehidupan ini agar masyarakat Badung benar-benar bahagia lahir-batin dan menjadi pemenang persaingan hidup yang sebenarnya,” tutup Wayan Suyasa. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!