Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Selly Mantra Komitmen Lestarikan Bunga Lokal

DENPASAR, BaliPolitika.Com – Produktif di tengah pandemi Covid-19, TP-PKK Kota Denpasar menggelar berbagai kegiatan. Program peningkatan ketahanan pangan keluarga, yaitu HATINYA (Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman) PKK menjadi salah satu yang digencarkan Pemerintah Kota Denpasar.

Serangkaian  hari anak se-dunia, TP PKK Kota Denpasar bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Denpasar menggelar workshop virtual. Mengambil tema “Literasi Kebudayaan Puspa Bali” dan lomba merangkai bunga puspa hasil pekarangan rumah yang diselenggarakan dari 19 November hingga 20 November 2020.

Selly Mantra mengatakan workshop virtual dan lomba merangkai bunga puspa hasil pekarangan rumah bertujuan mendukung program HATINYA PKK. Hal ini mudah dilakukan, misalnya melalui pemanfaatan lahan pekarangan. “Melalui worshop ini TP – PKK Kota Denpasar mengedukasi seluruh kader PKK dan masyarakat Denpasar untuk produktif memberdayakan ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19 ini dengan memanfaatkan hasil pekarangan rumah. Salah satunya melalui pemanfaatan bunga- bunga di pekarangan rumah,” ucapnya.

Dia berharap masyarakat Denpasar terpanggil untuk melestarikan bunga lokal ketimbang bangga memakai bunga impor. Workshop juga jadi ajang literasi bagi kader dan masyarakat. Sekaligus dorongan untuk tetap produktif berkegiataan sembari refresing melalui kreativitas merangkai bunga.

Sekretaris TP-PKK Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari menjelaskan peserta lomba merangkai puspa terdiri atas seluruh TP PKK kecamatan, TP PKK desa, TP PKK kelurahan serta tenaga pendidik PAUD dan SMP, SMA se-Kota Denpasar yang dipilih masing-masing dua perwakilan.

“Materi lomba menggunakan bahan-bahan alami seperti janur. Bunga-bunga yang digunakan merupakan hasil dari pekarangan rumah, dulang, bokoran, besek, gerabah, dan alat rumah tangga. Tidak diperkenankan menggunakan unsur-unsur plastik dan peserta menggunakan pakaian adat madya. Peserta mengikuti secara daring di kantor desa/kelurahan masing-masing,” jelas Sri Utami.

Kriteria lomba dilihat dari pemilihan bahan dan warna, kesegaran bahan, kerapian dan keseimbangan, proposional, dan komposisi serta kreativitas. Tim juri atau tim penilai terdiri atas Ketua TP- PKK Kota Denpasar, I.A Selly Mantra dengan narasumber workshop Didon Kajeng serta perwakilan unsur APSAI Kota Denpasar. Nantinya akan dipilih pemenang Lomba mulai dari Juara I,II,III, Harapan I,II, dan III serta juara favorit,” tutupnya. (bp).

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!