Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Sosial

Ingat Pura Samuan Tiga, Giri Prasta: Masikian Nggih!

JALAN UTAMA: Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta saat tangkil ke Pura Pasar Agung Giri Tohlangkir, Desa Sebudi, Karangasem, Minggu (17/10/2021).

 

KARANGASEM, BaliPolitika.Com- Ketua Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Provinsi Bali, I Nyoman Giri Prasta pedek tangkil ngaturang sembah pangubakti di Pura Pasar Agung Giri Tohlangkir, Desa Sebudi, Karangasem, Minggu (17/10). Sosok yang juga mengemban amanat sebagai orang nomor satu di Bumi Keris, Badung itu menyempatkan diri mesadhu ajeng dengan Semeton Pengurus MGPSSR Karangasem dan Jaga Baya Pasek MGPSSR Karangasem.

Dalam anjangsana-nya, Giri Prasta bertemu dengan Pengurus MGPSSR Kabupaten/Kota se-Bali. Karangasem dipilih menjadi kunjungan pertama mengingat tiga dari Catur Parahyangan Pasek dan beberapa Dadia Agung Pasek bertempat di Kabupaten Karangasem. Dalam kesempatan itu, Giri Prasta mepunia ke Pura Pasar Agung Giri Tohlangkir sebesar Rp 25 juta dan Rp 5 juta rupiah kepada Jaga Baya Pasek.

Giri Prasta mengatakan sejarah menyebutkan di mana masyarakat Bali dipersatukan oleh Mpu Kuturan di Pura Samuan Tiga. Kelompok masyarakat bertanggung jawab atas keberadaan Pura Desa, Pura Puseh, dan Pura Dalem. Kahyangan Tiga ini disebut Tri Sakti Wisesa, tiga kekuatan kewenangan, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa yang diemong oleh krama desa dan dipimpin Bendesa Adat. “Di Pura Kahyangan Tiga ini semua kelompok masyarakat disatukan dan ini patut dilestarikan,” pintanya.

Sementara itu, terkait dengan Pura Pasar Agung yang diempon oleh 8 Desa Dinas dan 27 Desa Adat, Giri Prasta mengaku siap memfasilitasi dan memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang ada. Salah satunya terkait akses jalan sampai di pura serta perbaikan tandon air yang ada di puncak sesuai yang diharapkan pengempon pura.

“Tiang harapkan pengempon pura untuk bersatu dan sekarang mulai berproses dengan membuatkan proposal ditujukan kepada Pemkab Karangasem. Astungkara Ida Bhatara mapaica jalan yang utama. Tiang yang akan menyelesaikan jalan tersebut,” imbuhnya seraya mengharapkan jika jalan terwujud akan sangat membantu kelancaran rencana karya Panca Wali Krama pada tahun 2024 mendatang.

Di akhir gendu wirasa, Giri Prasta kembali mengajak pengempon Pura Pasar Agung Giri Tohlangkir untuk bersatu. Dengan persatuan, diyakini setengah perjuangan sudah berhasil. Namun kalau tidak bersatu, setengah perjuangan gagal. “Masikian nggih,” pinta Giri Prasta. (rls/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!