Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pariwisata

Sada Dego: Please Pak Presiden, Kami Bosan di-PHP

CURHAT: Kelian Suka Duka Banjar Legian Kaja, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, I Made Sada bersama penyanyi Pop Bali, Widi Widiana. 

 

KUTA, BaliPolitika.Com- Hari spesial bagi Presiden Joko Widodo jatuh pada Senin, 21 Juni 2021. Presiden Indonesia pertama sepanjang sejarah yang bukan berasal dari latar belakang elite politik atau militer Indonesia itu merayakan hari ulang tahun ke-60 tahun. Di hari jadi Presiden RI ke-7 buah hati Noto Mihardjo dan Sudjatmi itu ribuan ucapan selamat mengalir. Selain ucapan selamat, ada juga permintaan khusus kepada sosok yang dipilih oleh 2.351.057 orang atau 92% masyarakat Bali tersebut. 

Salah satunya datang dari Kelian Suka Duka Banjar Legian Kaja, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, I Made Sada. Pengusaha murah senyum yang akrab disapa Sada Dego itu meminta secara khusus kepada Presiden Jokowi agar penerbangan internasional ke Bali kembali dibuka. Jumlah penerima vaksin tahap pertama yang menyentuh angka 1.910.972 dan vaksin tahap kedua sebanyak 706.143 orang hingga hari Minggu (20/6/2021) dinilai menjadi alasan kuat kembali membuka Bali bagi dunia internasional. 

“Hingga kini masih banyak pengusaha yang masih tetap mempekerjakan karyawannya meski pandemi Covid-19 sudah berlangsung setahun lebih. Cuma disuruh bersih-bersih saja, namun tetap digaji. Ini merupakan bentuk kesungguhan para pengusaha untuk bertahan di masa krisis. Wacana Bali dibuka Juli 2021 membuat semangat pengusaha, khususnya di industri pariwisata kembali terbit. Semoga tidak diundur-undur lagi. Please, Pak Presiden, kami bosan di-PHP,” ungkap Sada Dego, Senin (21/6/2021).

Khusus akomodasi di wilayah Legian, Sada Dego menyebut semua sudah sangat siap menerima turis dengan protokol kesehatan super ketat. “Bali Padma, Bali Mandira, Legian Beach, Jayakarta, Purama, dan lain-lain sudah siap dengan protokol kesehatan super ketat. Seluruhnya juga sudah mengantongi sertifikat CHSE, yakni Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability sesuai standar yang ditetapkan Kemenparekraf Republik Indonesia. Masyarakat kami di sini (Legian, red) dan pelaku pariwisata sudah divaksin lengkap hampir 100%. Jadi tunggu apa lagi?” ungkapnya. 

Disinggung mengenai kemungkinan terburuk, yakni Bali tetap tidak dibuka di bulan Juli 2021, Sada Dego menegaskan pemerintah harus turun tangan, khususnya untuk Kecamatan Kuta. Ungkapnya, Kuta Selatan, Kuta Utara, mereka masih punya turis. Bule-bule yang menetap di Bali memutar ekonomi di sana. “Yang kasihan itu Kuta yang katanya jantung pariwisata Bali. No PHP. Please jagan di-PHP lagi,” harapnya. 

Sada Dego juga mempertanyakan kenapa Kuta yang merupakan jantung pariwisata Bali tidak berstatus green zone. Syukurnya, jelas Sada Dego ada upaya nyata yang dilakukan eksekutif Badung sehingga Kuta juga mendapat prioritas vaksinasi Covid-19. Untuk bertahan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19, Sada Dego menyebut segala daya upaya dilakukan masyarakat. (bp) 

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!