SIAP TEMPUR: Ketua Umum FORKI Bali, I Ketut Rochineng bersama atlet dan pelatih karate Bali yang akan berlaga di PON Papua XX.
KUTA, BaliPolitika.Com- Ada yang menarik dari suasana penuh kekeluargaan yang mengiringi keberangkatan tim karate Bali ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX, Selasa, 5 Oktober 2021. Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Provinsi Bali I Ketut Rochineng berpesan agar seluruh atlet meneladani sikap ksatria Sang Arjuna saat bertempur di Kurukshetra dalam perang Bharata Yudha. Pesan moral dan spiritual ini disampaikan saat melepas para atlet di Pabrik Kata-Kata, Joger Bali, Kuta, Rabu (29/9/2021).
Mengutip intisari Bhagawad Githa, Rochineng yang digadang-gadang sebagai calon Ketum KONI Bali periode 2021-2025 itu menjabarkan pesan Shri Krishna kepada Arjuna. “Arjuna sempat ragu-ragu berperang karena yang dilawan adalah adiknya sendiri; adalah saudaranya sendiri. Arjuna juga takut karena yang dilawan sakti-sakti, Bhisma tak terkalahkan dan Drona adalah gurunya sendiri. Akhirnya Shri Krishna memberikan wejangan bahwa itu adalah kewajiban yang harus dilakukan. Maka, hilangkanlah keragu-raguan dan rasa takut. Perasaan ragu-ragu dan takut ini tidak boleh ada saat PON Papua XX. Rasa takut adalah sifat yang manusiawi, namun harus dikelola demi tujuan dan menjadi yang terbaik pada saat menunaikan kewajiban,” pesannya.
Rochineng juga mengingatkan seluruh kontingen karate Bali harus waspada menghadapi musuh yang tak terlihat, yakni Covid-19 sebelum menghadapi lawan sebenarnya di atas arena. Segala yang disiapkan jajaran pelatih dan manajer tim, ungkapnya sudah nyaris 100 persen menuju medan tempur yang diibaratkan dengan Kurukshetra.
Sebagaimana diketahui, tim karate Bali diperkuat 11 atlet. Mereka terdiri atas I Gede Sihaan Yogi Nata, SH, I Putu Bagus Arianto, Devilito Andrian Firmansyah (Kata Beregu Putra); Ni Made Suci Astuti, S.Sos, Serda Pdk/W Ni Kadek Megy Wilantari, Ni Putu Sinta Maryati, SE (Kata Beregu Putri); I Made Ichiro Dharma Yuda (Kumite Putra -55kg); Serda I Kadek Krisna Dwi Antara (Kumite Putra -60kg); Cokorda Istri Agung Sanistyarani (Kumite Putri -55kg dan Kumite Beregu Putri); Bripda Ni Made Meriantini (Kumite Putri -61kg dan Kumite Beregu Putri), dan Bripda Ni Made Nada Dwimayanti (Kumite Putri -68kg dan Kumite Beregu Putri). (bp)
