Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

ADAT DAN BUDAYA

Lecehkan Nyepi, Warga Banjar Belong Gede TikTokan di Jalan

Anak-Anak Ceria Bersepeda dan Main Sepakbola

LECEHKAN NYEPI: Disaksikan sejumlah orang dewasa, seorang anak bersepeda santai melintasi Banjar Belong Gede yang terletak di jalan Sutomo, Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Kamis (3/3/2022). 

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Dirayakan cuma setahun sekali, tetapi sejumlah warga yang tinggal di Banjar Belong Gede, Jalan Sutomo, Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar jutru memilih untuk melanggar Catur Bratha Penyepian pada Kamis (3/3/2022). Saat umat beragama lain tunduk pada Seruan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali Tahun 2022 yang ditandatangani Gubernur Bali, Wayan Koster, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Komandan Korem 163/Wirasatya Brigjen TNI Husein Sagaf, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Komang Sri Marhaeni, dan Ketua FKUB Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet pada 26 Januari 2022 untuk mengedepankan toleransi umat beragama serta diam di rumah saja, sejumlah oknum warga Banjar Belong Gede memilih mengabadikan kebersamaan di pinggir jalan. Lokasi pengambilan video ini berlokasi tak jauh dari bale banjar setempat. Hal itu tampak jelas dalam unggahan video TikTok yang diposting oleh akun TikTok @okamahendri14 bertepatan dengan Hari Raya Nyepi Saka 1944.  

Dalam video TikTok berdurasi 58 detik itu tampak sejumlah anak-anak naik sepeda di tengah jalan raya yang steril dari kendaraan bermotor. Dalam rekaman yang diperoleh redaksi, total anak yang bersepeda ini berjumlah 7 orang. Satu di antaranya mengayuh sepeda berwarna pink yang menggunakan roda bantu. Dikendarai oleh seorang bocah perempuan yang juga mengenakan baju dan celana pink. Tepat di pinggir jalan, para orang tua berjejer rapat tanpa menggunakan masker. Beberapa puluh meter dari lokasi pengambilan video juga tampak sejumlah anak asyik bermain sepakbola di tengah jalan. Dalam rekaman ini tampak jelas terpampang nama Banjar Belong Gede yang megah dengan ornamen full bata merah. Sementara si pemilik akun TikTok @okamahendri14 tampil necis dengan topi warna hijau tua, kaca mata, dan baju kaos biru polos sambil menggendong seorang bayi.   

Mengacu ajaran suci agama Hindu tentang Catur Brata Penyepian, yakni sejumlah ritual yang dilakukan setiap Hari Raya Nyepi, sejumlah oknum warga yang tinggal di Banjar Belong Gede ini terang-terangan melakukan pelanggaran. Jangankan menunaikan ritual puasa penuh selama 24 jam dari Kamis  (3/3/2022) pukul 06.00 hingga Jumat (4/3/2022) pukul 06.00, saat umat beragama lain menunjukkan sikap toleransi dengan menghentikan seluruh aktivitas dalam rangka menghormati Hari Raya Nyepi yang dirayakan umat Hindu, khususnya di Bali, sejumlah oknum warga ini malah happy-happy di pinggir jalan raya.

Dilansir dari Surat Edaran Parisada Hindu Dharma Indonesia tentang pelaksanaan Hari Raya Nyepi, Catur Brata Penyepian adalah sebuah ritual tahunan yang memiliki spirit kultural yang berisi 4 larangan. Ritual ini harus dilakukan tanpa ada bunyi pengeras suara dan tidak menyalakan lampu pada waktu malam hari. Namun ritual ini dikecualikan bagi yang sakit atau membutuhkan layanan untuk keselamatan dan hal-hal lain dengan alasan kemanusiaan.

Adapun Catur Brata Penyepian terdiri atas Amati Geni atau dilarang menyalakan api atau lampu termasuk api nafsu yang mengandung makna pengendalian diri dari segala bentuk angkara murka. Kedua, Amati Karya, yakni dilarang melakukan kegiatan fisik atau kerja dan yang terpenting adalah melakukan aktivitas rohani untuk penyucian diri. Ketiga, Amati Lelungan yang berarti dilarang bepergian ke luar rumah dan melakukan introspeksi diri dengan memusatkan pikiran astiti bhakti ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi atau Ista Dewata. Keempat, Amati Lelanguan, yakni dilarang mengadakan hiburan atau rekreasi yang bertujuan untuk bersenang-senang, melainkan tekun melatih batin untuk mencapai produktivitas rohani yang tinggi. Untuk menghormati Hari Raya Nyepi, sejumlah aktivitas dan layanan juga dihentikan sementara. Mulai dari layanan internet hingga mesin ATM. (tim/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!