Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PemerintahanPolitik

RM Dibuli, Selly: Demi Kemanusiaan Tak Apa

Denpasar (BaliPolitika.Com) – Jangankan seorang Walikota Denpasar, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pun dibuli bahkan dihujat netizen di masa pandemi Coronavirus Disease alias Covid-19. Ida Ayu Selly Fajarini Mantra tak menampik banyak hujatan yang mengarah pada suaminya Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra empat bulan terakhir, khususnya pada penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Namun, atas nama kemanusiaan hujatan itu direspons dengan bijaksana.

“Siapa sih pejabat yang tidak dihujat sekarang? Berbuat sesuai prosedur saja dihujat. Karena ini masalah antara dua kubu: yang memprioritaskan kesehatan dan ekonomi. Bukan karena saya istrinya ya. Saya tahu Bapak sangat all out. Saya sampaikan sebagai pendamping “sakit” menerima cemoohan itu, kecewa karena suami dihujat padahal sudah bekerja dengan baik untuk membantu warga. Tapi, tetap saja dihujat,” ungkapnya.

Merespons hujatan dan bulian itu, Selly menyebut sang suami bilang tidak apa. Hujatan seperti apapun ungkapnya harus terima. “Dalam posisi itu kan harusnya saya yang meng-coolingdown, justru sebaliknya yang terjadi. Gus Rai yang menenangkan saya. Dihujat seperti apapun tak apa. Saya terus disabar-sabarkan. Saya lebih perasaan, Bapak lebih mengedapankan logika. Saya berbuat begini semata-mata demi kemanusiaan. Itu yang Bapak pegang. Kita tidak mengharapkan apa-apa. kita berbuat begini untuk kemanusiaan,” urainya sembari menyebut dalam kondisi itu kerap juga ditenangkan oleh banyak pihak, khususnya pelaku UKM dan UMKM yang berkembang pesat di era kepemimpinan Rai Mantra.

“Saya bersyukur, ratusan UKM yang menjadi follower saya kerap memberikan dukungan moral; memberikan support. Banyak sekali UKM yang menguatkan kami. Kami banyak menerima surat cinta dari masyarakat di masa pandemi. Kami terharu,” ungkap wanita yang gemar bersepeda itu.

Hampir 13 tahun menemani Rai Mantra di Pemkot Denpasar apa berubah? Selly mempersilakan masyarakat untuk menilai. “Rai Mantra orang yang kreatif, sangat pas dengan pola kehidupan Kota Denpasar. Sebagai istri saya melihat masalah pengabdian, Beliau orangnya idealis. Beliau akan berjuang. Perubahan silakan masyarakat sendiri yang menilai,” tandasnya.

Meski demikian, Selly menegaskan perjuangan sang suami belum selesai. Selama kepemimpinan Rai Mantra tidak semua keinginan masyarakat dipenuhi; tidak semua masyarakat puas. “Jadi manusia tidak ada yang sempurna. Sebaik apapun program Pak Wali, pasti ada yang tidak puas. Itu konsekuensi jadi pemimpin dan kami siap lahir batin menerimanya. Demi kemanusiaan tak apa kata Bapak,” tutupnya.

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!