Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Ridet Bayar Kaul Magundul, Netizen: I Love Moeldoko

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Kongres Luar Biasa Partai Demokrat atau KLB Deli Serdang yang menghasilkan kepemimpinan Moeldoko akhirnya kandas. Setelah mengajukan permohonan pengesahan dan melakukan perbaikan berkas, Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Republik Indonesia menolak pengesahan KLB 5 Maret 2021. Penolakan itu disampaikan langsung Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasona Laoly dalam keterangan pers Rabu (31/3/2021) lalu didampingi Menkopolhukam Mahfud MD.

Karamnya KLB Deli Serdang ini turut dirayakan oleh DPD Demokrat Bali. Ketut Ridet, Ketua OKK DPD Demokrat Bali bahkan menggundul rambutnya sebagai bentuk bayar kaul alias nasar. “Saya sudah berjanji sehingga begitu dengar kubu Moeldoko cs ditolak, saya langsung mencukur rambut hingga gundul. Ini bentuk saya bayar kaul sekaligus mengucap syukur,” ucapnya ditemui sejumlah awak media di Kantor DPD Demokrat, Rabu (31/3/2021) sore.

Menurut Ridet, Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) oleh Moeldoko justru semakin menguatkan soliditas dan kekompakkan Partai Demokrat sekaligus meneguhkan sikap tegas untuk setia, loyal, mendukung, serta berada di jalur konstitusi terhadap kepemimpinan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hasil Kongres V Partai Demokrat 2020.

“Astungkara Tuhan mengabulkan doa kami. Pemerintah telah tegakkan aturan sesuai konstitusi UU Partai Politik dan AD/ART Partai Demokrat hasil Kongres V benar-benar dilaksanakan oleh pemerintah,” tandas Ridet.

Sayangnya, kebahagiaan Ridet hingga magundul itu jadi bulan-bulanan netizen. “Akan digundul di 2024. Maju mundur tiii,” tulis akun facebook Tut Dobel. “Hati-hati megundul. I pidan ane mejuk KPK anak magundul mase (Hati-hati botakin kepala. Dulu yang ditangkap KPK berkepala botak juga),” sentil Soghi’x Aditya. “Katakan tidak pada korupsi,” sambung akun facebook I Nengah Godri. “Kaden kaulne kal magiang sembako (Dikira kaulne bagi sembako),” tulis Rai Arya. Beberapa netizen bahkan terang-terangan menyatakan I Love Moeldoko.

Komentar Gempur Eka Sakti lebih keras. Netizen tersebut menulis rakyat pun bisa berpolitik. “Ambil bantuannya. Nggak usah coblos partainya. Itulah politik rakyat karena tidak parpol saja bisa berpolitik. Rakyat pun bisa #hiduprakyat#,” tulisnya. Hal senada ditulis Ni Ketut Pancasilawati. “Sing tawang politik jitu. Tahun 2024, Demokrat benar-benar tidak berakar serabut kayak kepala botak,” ungkapnya. “Apin kenkenang be ink percaya jak Demokrat. Partai Cikeas. Kkkk. (Mau berbuat apapun sudah tidak percaya dengan Demokrat. Partai Cikeas. KKK,” tulis Wayan Budal.

Seluruh komentar di atas merupakan respons berita berjudul Bayar Kaul, Ketua OKK Demokrat Bali “Megundul” Pasca Kemenkumham Tolak KLB Kubu Moeldoko yang dishare akun facebook Putu Arnaya Purnasada di grup facebook Suara Badung. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!