Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Rakyat Badung Harus Berdikari, Jangan Mau Disuapi!

BADUNG (BaliPolitika.Com)– Suka tak suka harus diakui bahwa virus korona sedikit membuka mata masyarakat Badung tentang apa yang sesungguhnya terjadi. Jika tidak melibatkan lembaga adat, LPD tidak tertutup kemungkinan rakyat Badung, khususnya yang kehilangan pekerjaan akan kalang kabut memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Dalam kondisi tersebut, bale banjar megah, pura megah, dan pernak-pernik bantuan sosial yang diberikan oleh Pemkab Badung ternyata tidak bisa “dimakan”. Mirisnya, masyarakat juga terkesan “kelimpungan” menghadapi kondisi tak terduga itu. Bakal calon Wakil Bupati Badung I Wayan Muntra menilai kondisi ini terjadi karena sumber daya manusia (SDM) kurang diberdayakan pemerintah selaku pemegang kebijakan.

“Apa yang abadi di dunia ini? Tentunya perubahan. Perubahan ke arah yang baik ataupun sebaliknya. Perubahan dari pola ketergantungan ataupun kemandirian. Perubahan dari pola terbiasa disuapi atau berdiri. Saatnya Badung berbenah. Badung bangkit,” ungkap pasangan I Gusti Ngurah Agung Diatmika itu. Muntra menegaskan perbaikan kondisi politik, sosial, dan budaya yang dicanangkan Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) mendesak diwujudkan.

Ditambahkannya, ada banyak hal yang harus dipahami masyarakat secara jernih. Ungkap Muntra masyarakat Badung harus berdikari alias berdiri di atas kaki sendiri. “Masyarakat tidak diposisikan sebagai objek yang dimanfaatkan. Kami punya prinsip bahwa masyarakat harus diberdirikan atau diberdayakan; difungsikan dengan baik sesuai kemampuan masing-masing. Percayalah, kami bersama KRBB berangkat dari niat baik dan tulus ikhlas. Tujuan baik akan berakhir baik,” tegasnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!