Balipolitika.com- Pengiriman ternak dari satu area ke area lain membutuhkan persiapan ekstra.
Hal ini disebabkan karena pengiriman ternak membutuhkan waktu, tenaga, dan finansial yang harus disiapkan sejak jauh hari.
Saat pengguna jasa rutin hendak melalulintaskan ternak, dengan sigap Pejabat Karantina wilayah kerja Namlea, UPT Barantin di Ambon melayaninya.
Sebulan sebelum dilakukan pengiriman, Pejabat Karantina Hewan turun ke lapangan untuk mengambil sampel darah dan serum yang nantinya akan dilakukan pengujian laboratorium.
Pengujian lanjutan dilakukan dan menjadi kewajiban sesuai dengan Permentan 17/2023.
Setelah hasil uji keluar dan seluruh dokumen lengkap, selanjutnya pengguna jasa mengisi PPK Online untuk permohonan domestik keluar dengan tujuan Siwa, Sulawesi Selatan.
Pejabat Karantina Hewan juga melakukan disinfeksi pada alat angkut dan hewan sesaat sebelum ternak diberangkatkan.
Pengiriman ternak dari pelabuhan Namlea ini menjadi aktivitas rutin karena permintaan akan protein hewani di tempat tujuan selalu ada.
“Kami dapat pastikan dan didukung oleh hasil uji lab bahwa seluruh ternak dengan total 82 ekor yang dikirimkan dari Namlea ini sehat dan bebas dari penyakit yang membahayakan baik untuk hewan maupun manusia” urai Zulfikar, calon Dokter Hewan Karantina yang bertugas. (nik/bp)
