Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Peristiwa

Pimpin Survei Ketua PHDI, GPS: Banyak Tokoh yang Lebih Pantas

NAKHODA HINDU INDONESIA: Salah satu survei yang viral dan mengunggulkan Gede Pasek Suardika

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Tat Twam Asi, Tri Kaya Parisudha, Tri Hita Karana sepertinya jauh panggang dari api menilik gaya bermedia sosial masyarakat Bali. Sumpah serapah, cacian, dan bahasa kasar kini menghiasi sejumlah grup media sosial. Terakhir yang viral dan menjadi sasaran sumpah serapah adalah hasil survei PP KMHDI, DPN Peradah Indonesia, ICHI, Persadha Nusantara, dan Media Hindu terkait 10 calon Ketua Umum PHDI Terpopuler di Kalangan Anak Muda Hindu. 

Survei ini memosisikan Gede Pasek Suardika sebagai sosok paling populer dengan raihan 14,26%, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (10.06%), Made Mangku Pastika (9,93%), AAGN Ari Dwipayana (7,42%), Ida Bagus Yudha Triguna (7,29%), Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (6,45%), I Gusti Ngurah Sudiana (3,87%), Ketut Untung Yoga Ana (3,48%), I Ketut Donder (3,29%), dan Prabu Dharmayasa (2,71%). Sayangnya, tidak dijelaskan secara detail metode yang digunakan dalam survei, jumlah sampel, kapan dilakukan, dan sejenisnya. Hal ini menyebabkan netizen terpancing dan merespons dengan guyonan. Termasuk sangat serius mencaci.

Terpilih sebagai yang terpopuler di kalangan generasi muda mengacu survei, Gede Pasek Suardika memilih merendah. Pria kelahiran 21 Juli 1969 yang kini mengemban amanat sebagai anggota Komite Banding PSSI, Sekretaris Jenderal Partai Hati Nurani Rakyat, dan memimpin Kantor Hukum Berdikari Law Office itu menegaskan masih sangat banyak tokoh yang lebih pantas dari dirinya. 

“Terima kasih atas kepercayaannya. Walaupun saya banyak beraktivitas di organisasi keagamaan sejak mahasiswa, baik intern kampus maupun di luar kampus, tetapi sejak awal memang tidak memilih dunia pengabdian di PHDI. Sejak di Malang, Jatim, saya lebih memilih membantu PHDI di kegiatan pembinaan umat di desa-desa dan di belakang layar saja secara organisasi,” ucap pria yang menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang, dan Magister Hukum Universitas Udayana, Rabu (4/8/2021) siang. 

GPS- sapaan akrab Gede Pasek Suardika- sendiri tercatat aktif di Unikahidha Universitas Brawijaya Malang, Wakil Ketua KPMHD Malang, Sekjen PP KMHDI Periode 1996-1999, Ketua Presidium Forum Alumni KMHDI Indonesia (FA-KMHDI) hingga kini, Pendiri Yayasan Bali Forum, Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan PWI Bali, Wakil Sekretaris IPHI (Ikatan Penasihat Hukum Indonesia) Bali, Wakil Ketua VI PP Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Bali, Penasihat Garda (Gabungan Generasi Muda) Buleleng, Ketua Dewan Pakar Partai Demokrat Bali, Ketua Komunitas Kebangsaan (LSM pendukung SBY-JK saat pilpres 2004), Ketua Departemen Pemuda dan Olahraga, DPP Partai Demokrat Tahun 2010-2015, Ketua Departemen Lingkungan Hidup, DPP HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) 2010-2015, anggota DPR-RI periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Demokrat, anggota DPD-RI 2014-2019, dan seabrek organisasi lainnya menegaskan dirinya belum pas mengabdi di PHDI.

Sepertinya sampai saat ini belum pas saya mengabdi di PHDI dan masih banyak tokoh-tokoh Hindu lainnya yang jauh lebih pantas. Saya memilih lebih fokus membangun dunia pendidikan Hindu di pasraman saja dengan siswa siswa Hindu yang nyaris tidak bisa melanjutkan sekolah dengan berbagai sebab. Mohon doa dan dukungannya saja semoga Astika Dharma Ashram di mana mulai ada sekolah formal setingkat SMA yang sedang dirintis bisa berhasil guna untuk umat. Sisanya biar aktivitas lain saja di bidang keumatan yang akan saya lakukan secara bebas sesuai hati nurani,” ungkapnya. 

Terkait sosok yang ideal memimpin atau menjadi nakhoda PHDI serta memayungi umat Hindu se-tanah air, GPS menjawab tokoh yang membawa kesejukan dalam pembinan umat. “Saya akan dukung dan bantu figur lain yang bisa membawa keteduhan dan kesejukkan dalam membina umat Hindu yang beragam ini,” tegasnya. (tim/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!