Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Pilwali Denpasar, Ponglik Sebut Keselamatan Warga Nomor Satu

DENPASAR, BaliPolitika.Com– Misi khusus disampaikan advokat senior I Nyoman “Ponglik” Sudiantara saat menggelar acara ramah tamah di kediamannya, Sabtu (5/12/2020) malam. Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) Provinsi Bali itu memandang serius persiapan menuju hari penentuan estafet roda pemerintahan Kota Denpasar, Rabu, 9 Desember 2020. Agar seluruh elemen mantap menyalurkan aspirasi mendukung visi-misi “Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju”, Ponglik menilai faktor kesehatan dan keselamatan masyarakat adalah hal mutlak.

“Setiap elemen, baik itu anggota DPR, kader parpol, tim, dan simpatisan semua harus berpikir bagaimana memobilisasi massa. Yang memilih mereka saat Pileg 2019, benar-benar dibuatkan sistem yang sedikit berbeda dan sadar pandemi Covid-19 saat hadir ke TPS. Ini adalah tantangan serius. Selain meningkatkan jumlah pemilih, kesehatan masyarakat harus menjadi fokus tim Jaya-Wibawa,” ucapnya. Ponglik mengajak semua pihak memandang perhelatan Pilwali Denpasar 2020 tidak semata-mata kompetisi antara dua kandidat. Hambatan besar kompetisi ini yang harus disadari bersama adalah Covid-19.

“Ini tugas berat. Fakta ini harus dimaknai sebagai sebuah tantangan bagi semua elemen pendukung Jaya-Wibawa. Selain pastinya memang untuk meraih dukungan suara, yang lebih penting adalah manajemen menghadirkan massa ke TPS dan menjamin kesehatan warga saat pulang ke rumah masing-masing. Protokol kesehatan sama sekali tak boleh diabaikan,” imbuh pria dengan julukan Mr. Happy itu.

Untuk mengantisipasi adanya kecurangan, advokat yang jauh-jauh hari menilai dana Covid-19 sangat rentan dikorupsi itu menilai tim pemenangan Jaya- Wibawa wajib memantau TPS masing-masing hingga penghitungan suara final. Ponglik berharap semua tugas yang dibebankan kepada saksi dijalankan dengan penuh dedikasi. Ungkapnya, yang paling pertama harus dilakukan adalah setiap selesai penghitungan suara, saksi mengambil foto C1 Plano.

“C1 Plano ini paling susah diubah kalau kita berbicara tentang kenakalan dalam penghitungan suara. Bila ini betul dilakukan dengan baik dan nanti bila terjadi ketimpangan atau yang dirasa kurang pas, maka tinggal buka C1 Plano. Saksi harus menjaga sampai penghitungan suara berakhir,” pesannya sembari menekankan bahwa dalam suasana pandemi tugas itu menjadi tak mudah. “Menjadi tantangan khusus dan harus dijawab dengan penuh kesigapan oleh kader-kader PDI Perjuangan. Sistem digital juga harus mem-backup paslon Jaya-Wibawa,” tandasnya.

Tentang acara penutupan masa kampanye Jaya-Wibawa di kediamannya, Ponglik menekankan semata-mata sebagai bentuk ungkapan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi positif sejak kampanye dimulai 26 September 2020. Baik parpol pengusung, parpol pendukung, relawan, dan seluruh elemen lainnya. “Bila ucapan terima kasih digelar setelah perhelatan sepertinya kurang pas. Intinya, kami tidak menunggu hasil. Paket Jaya-Wibawa sungguh-sungguh menghargai dukungan lintas partai politik serta keringat seluruh elemen. Hakikat pertemuan malam ini adalah ucapan terima kasih,” tegasnya.

Serangkaian acara yang menghadirkan seniman lawak multitalenta I Nyoman Ardika alias Sengap dan artis Rai Peni itu, Ponglik meminta semua pihak tetap menjaga dukungan untuk Jaya-Wibawa hingga betul-betul sampai ke TPS. Termasuk mengawal aspirasi yang diberikan oleh masyarakat Kota Denpasar. “Kalau boleh saya jujur, kemenangan Jaya-Wibawa untuk Kota Denpasar adalah kemenangan bagi orang yang memiliki kemampuan memimpin daerah,” tandasnya.

Menariknya, Wakil Ketua Tim Pemenangan Anak Agung Ngurah Gde Puspayoga- Dewa Nyoman Sukrawan di Pemilihan Gubernur Bali tahun 2013 silam itu mengatakan kemenangan Jaya-Wibawa adalah kemenangan PDI Perjuangan yang sudah sangat lama diidam-idamkan. “Kebetuan sekarang duet sesama kader PDI Perjuangan ini mendapat dukungan partai politik lain. Ini sebuah kebanggaan dan prestise tersendiri selama PDI Perjuangan ada di Bali. Saya merasa bangga sebagai salah satu elemen di dalam sistem ini. Saya betul-betul sangat bersyukur bila Tuhan Yang Maha Esa memberikan anugerah kemenangan bagi paket Jaya-Wibawa,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ponglik menilai kemenangan kader “original” PDI Perjuangan, khususnya di Pilwali Kota Denpasar secara otomatis akan menjadi contoh dan teladan bagi kader-kader muda moncong putih. Sekaligus menjadi tonggak sejarah bagi regenerasi kader-kader PDI Perjuangan, khususnya terkait sistem kejuangan, cara berpartai, upgrade kualitas kader, dan sejenisnya.

“Start awal ini astungkara berhasil. Akan menjadi titian atau tuntunan bagi kader-kader muda PDI Perjuangan. Kondisi ideal ini akan membuat para kader berlomba-lomba meningkatkan kualitas diri, membuka wawasan, dan sebagainya,” tegasnya. Ponglik menyebut kader muda PDI Perjuangan harus sadar bahwa partai politik dibuat untuk membentuk karakter setiap kader menjadi seorang pemimpin. “Tahu kepantasan, sudah pantas tidak? Ini ke depannya harus betul-betul digarap. Biar semua kader mau belajar. Tidak serta merta menunggu “durian runtuh”. Demikian harapan saya, khususnya terhadap para kader PDI Perjuangan Denpasar,” ungkapnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!