Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Ganjar Pranowo: Protein Kedelai Grobogan Kalahkan Kedelai Impor

EDUKASI MASYARAKAT INDONESIA: Rumah Kedelai Grobogan @rumahkedelai. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerangkan di sini ada learning center dan rumah tahu tempe lengkap seputar kedelai-kedelai.

 

JAWA TENGAH, Balipolitika.com- Indonesia boleh saja menepuk dada sebagai negara yang gemah ripah loh jinawi alias subur. Namun, sebagai negara agraris ternyata fakta ironis tersaji di depan mata.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor kedelai Indonesia mencapai 2,49 juta ton dengan nilai US$1,48 miliar atau setara Rp21,9 triliun pada 2021. Dalam 5 tahun terakhir, impor kedelai Indonesia di atas 2,4 juta ton per tahun dan dengan nilai di atas US$1 miliar per tahun.

Menyikapi kondisi ironis itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meyakinkan masyarakat bahwa kualitas protein kedelai asli nusantara jauh lebih baik daripada kedelai impor. Bukan sekadar klaim, hal tersebut berdasarkan kajian ilmiah sehingga hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.

“Bukan sembarang promosi, tapi sudah diteliti, kedelai varietas Grobogan memang proteinnya lebih tinggi dibanding kedelai impor. Memang kendalanya ada pada masyarakat kita sendiri yang belum percaya benih lokal lebih oke,” ungkap Ganjar Pranowo.

Imbuhnya, benih kedelai Grobogan ini juga menyuplai 75 persen kebutuhan benih nasional. Jika ini bisa terus dikembangkan, bisa jadi solusi dari perajin tempe tahu, lebih sehat juga karena non-GMO.

“Nah, kalau kamu mau lihat-lihat ke Rumah Kedelai Grobogan @rumahkedelai, ada Learning Center dan Rumah tahu tempe juga pokoknya lengkap seputar kedelai-kedelai. Keren banget ini. Semoga bisa dicontoh daerah lain juga,” ungkap sosok pria sederhana jebolan Universitas Gadjah Mada itu. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!