Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Panji Budi Tak Ingin Masyarakat Terus Jadi “Subjek Penderita”

Tawarkan Tatanan Baru Menuju Tabanan Maju

TABANAN, BaliPolitika.Com– Hanya keledai yang jatuh di lubang yang sama dua kali. Pepatah ini bermakna hanya orang bodoh dan keras kepala yang melakukan kesalahan sama untuk kesekian kalinya. Jika Anda tak ingin disamakan dengan seekor keledai, mari gunakan hati-nurani menatap Pilkada Tabanan 2020 yang sudah di depan mata.

Calon Bupati Tabanan dan Wakil Bupati Tabanan nomor urut 2, AA Ngurah Panji Astika- I Dewa Nyoman Budiasa mengajak masyarakat untuk jengah menyikapi kondisi Tabanan yang begitu-begitu saja tanpa perkembangan yang menggembirakan dari tahun ke tahun. Keduanya tak mau menutup mata dengan kondisi Tabanan, khususnya jalan rusak yang selalu menjadi olok-olok. Panji-Budi menegaskan segala persoalan di Tabanan harus dijawab dengan serius dan terukur serta masyarakat harus dilibatkan aktif mengawal proses pembangunan. Posisi subjek penderita yang menimpa masyarakat Tabanan harus diubah menjadi agen pembangunan. Orang-orang cerdas di Tabanan harus dilibatkan dalam pembangunan ke depan yang transparan.

Masalah-masalah di Tabanan terang Panji-Budi disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, tata kelola pemerintahan; kedua, tata kelola keuangan; ketiga, skala prioritas; keempat, transparansi; dan kelima, pengawasan dan kontrol terhadap pemerintahan yang masih lemah. “Permasalahan di atas menjadi penyebab utama proyek mangkrak, layanan publik yang buruk, tata ruang yang kumuh, investasi tak berkembang, dan bocornya sumber pendapatan,” ungkap Turah Panji.

Dewa Budiasa menambahkan imbas dari kondisi tersebut berujung pada kerugian di pihak masyarakat luas. Antara lain masyarakat susah cari kerja, usaha kecil tidak berkembang, pertanian tidak berkembang, upah pekerja di bawah standar, dan bangunan, jalan serta aset daerah tidak terawat. “Mari kita tata ulang dengan niat baik, lascarya, dan bergandengan tangan bersama.

“Tatanan baru untuk Tabanan maju. Ngiring sareng sami bergandengan tangan bersama Panji Budi menuju masyarakat Tabanan sejahtera. Program yang kami tawarkan terukur dan bisa dilaksanakan,” tegasnya.

Turah Panji merinci dengan jumlah APBD senilai Rp 2,1 triliun per tahun ditambah bantuan DAK, BKK Provinsi Bali, dan BKK Kabupaten Badung, tidak ada kata Tabanan mengalami kemunduruan. Ditambah lagi PAD sekitar Rp 450 miliar per tahun. Perbaikan jalan rusak di Tabanan mestinya dapat direalisasikan secara menyeluruh bila kepala daerah memiliki niat sungguh-sungguh.

“Saya kerap tersipu malu pas ke Denpasar saat ketemu orang-orang. Pasti yang pertama kali ditanyakan dan jadi bahan olok-olokan adalah apakah jalan di Tabanan masih meukir? Kalau ketik di google dengan kata kunci ‘jalan rusak di Tabanan’ fotonya banyak terpampang,” ujar pengusaha yang dikenal memiliki banyak kolega ini.

Bila dipercaya memimpin Tabanan, Turah Panji bersama Dewa Nyoman Budiasa menegaskan perbaikan jalan di pedesaan dan perkotaan masuk skala prioritas. Terangnya, dari total panjang jalan mencapai 863.218 kilometer di Tabanan, yang mengalami rusak berat mencapai 159.063 kilometer (18,43 persen), rusak ringan mencapai 22.825 kilometer (2,64 persen), rusak sedang mencapai 5.500 kilometer (0,64 persen).

“Untuk melancarkan transportasi, distribusi hasil panen petani, dan memajukan roda perekonomian, tentu perbaikan infrastruktur jalan kita utamakan setelah sektor budaya dan pertanian. Dengan pengelolaan anggaran yang jujur, profesional, transparan dan akuntabel melalui e-Government maka dalam 4 tahun saya jamin jalan-jalan di Tabanan akan mulus,” ungkap Turah Panji.

Imbuhnya, dengan APBD Tabanan Rp 2,1 triliun, Turah Panji yakin bisa menyisihkannya sedikit-demi sedikit setiap tahun untuk menangani kondisi jalan yang rusak tersebut. “Kita komitmen mewujudkan rasa aman, nyaman, dan bahagia di hati masyarakat Tabanan dengan visi Ngardi Loka Hita Tabanan. Kalaupun nantinya anggarannya dianggap tidak mencukupi karena rasionalisasi akibat pandemi COVID-19 yang menyebabkan penurunan PAD, kita masih bisa meminta bantuan pusat melalui akses jaringan di Kementrian RI,” tandas Turah Panji yang dalam Pilkada Serentak 2020 ini didukung oleh Koalisi Tabanan Maju dengan jargon Salam Perubahan ini. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!