Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Mudarta: Keselamatan Rakyat yang Utama, Bukan Proyek Fisik!

RAKYAT YANG UTAMA: Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali I Made Mudarta

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com– Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali I Made Mudarta mendorong kebijakan pemerintah daerah lebih memprioritaskan penanganan Covid-19 dan menunda terlebih dahulu pembangunan fisik. Keselamatan rakyat tegasnya merupakan hukum tertinggi. Penegasan itu disampaikan Presiden Jokowi, namun kepala daerah belum tentu melaksanakannya.

Mengingat, negara memiliki tanggung jawab atas keselamatan rakyat sesuai amanat Pembukaan UUD 1945, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Maka sudah sepatutnya, pemerintah memberikan perhatian penuh terhadap rakyat agar menekan angka kematian akibat Covid-19.

Kehati-hatian dalam menerapkan kebijakan dan penggunaan Anggaran Covid-19 agar diperhatikan serius untuk terhindar dari masalah hukum di kemudian hari. Dalam era keterbukaan serta rakyat yang semakin cerdas dan kritis pemerintah diharapkan untuk fokus bekerja keras untuk menghentikan penularan Covid-19, terkait pelaporan capaian kinerja pemerintah dalam mengatasi laju pandemi Covid-19 hendaknya disampaikan sesuai fakta yang ada dì lapangan. Rakyat sangat berharap agar pemerintah sukses menghentikan laju pandemi Covid-19 ini sehingga semua daerah di Indonesia sampai ke pelosok desa menjadi zona hijau.

“Bali sedang diperhatikan dunia mengenai keberhasilan dalam menangani Covid-19 karena sebagai tujuan wisatawan mancanegara,” kata Mudarta.

Hal itu disampaikan pasca Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) resmi diperpanjang sepekan ke depan tanggal 31 Agustus hingga 6 September 2021. Mudarta mengingatkan data mengenai sebaran Covid-19 agar dikelola dengan transparan untuk menentukan kebijakan yang tepat. Dengan mengoptimalkan pelaksanaan testing, tracing dan treatment (3T), selain vaksinasi dan penerapan prokes.

Meskipun angka yang terkonfirmasi positif Covid-19 menurun, tetapi angka kematian di Bali masih cukup tinggi jika diukur dari jumlah penduduk dan jumlah vaksinasi yang sudah diterima oleh masyarakat Bali. Ia sangat berharap dalam waktu beberapa hari kedepan agar tidak ada lagi semeton Bali yang almarhum karena covid-19 serta pandemi Covid-19 segera berlalu.

“Resiko bila jumah testing ditingkatkan kemungkinan dapat data terkonfirmasi positif lebih besar tetapi ini cara yang paling manjur untuk berburu Covid-19 agar segera musnah,” ungkapnya.

Menurutnya, target testing 400.000 orang seluruh Indonesia per hari belum mampu dicapai, justru dicapai kisaran 200.000 ribu per hari. Belum lagi, permasalahan pembayaran insentif tenaga kesehatan daerah (innakesda) belum sepenuhnya dilakukan Pemda. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!