Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Meroket, BI Bali Terima 536 Lembar Uang Palsu di Awal 2021

EKONOMI TURUN, KRIMINALITAS NAIK: Contoh uang palsu yang beredar di masyarakat.

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Fenomena menarik dilaporkan Bank Indonesia Provinsi Bali terkait catatan dunia perbankan di semester 1 tahun 2021. Selain membeberkan penurunan jumlah setoran sebesar 32% atau Rp 3.035 miliar (Rp 6.513 miliar berbanding Rp 9.548 miliar, red) serta penurunan jumlah penarikan sebesar 18% atau Rp 1.185 miliar (Rp 5.338 miliar berbanding Rp 6.524 miliar, red) dibandingkan periode sama tahun 2020, dan turunnya jumlah uang rusak sebesar 18,4% atau Rp 11,5 miliar (Rp 50,8 miliar berbanding Rp 62,3 miliar, red) Bank Indonesia Provinsi Bali mengungkap fakta ironis. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho dalam rilis resmi, Jumat (2/7/2021) menyatakan pada semester I/2021, jumlah uang tidak asli yang diserahkan ke Bank Indonesia Provinsi Bali naik drastis. Tercatat sebanyak 536 lembar atau meningkat sebesar 31% dari periode yang sama tahun 2020 sebanyak 409 lembar.

“Bank Indonesia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu meneliti uang yang diterima dengan 3 D, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang agar terhindar dari kerugian uang tidak asli. Selalu merawat uang rupiah dengan 5 J, yaitu jangan dilipat, jangan dicoret, jangan distaples, jangan dibasahi, dan jangan diremas agar uang selalu dalam kondisi baik. Membiasakan melakukan transaksi secara nontunai berbasis digital atau QRIS untuk mencegah penyebaran Covid-19,” harap Trisno Nugroho. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!