Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PuisiSastra

Puisi-Puisi Gimien Artekjursi

Ilustrasi: Ignatius Darmawan

 

TENTANG GEDUNG TUA
(catatan kecil dari pelabuhan boom marina, banyuwangi)

1
berada di gedung tua pelabuhan boom marina
serasa melompat ke masa lampau
ketika voc belanda sedang berjaya

kapal-kapal hilir mudik datang pergi di pelabuhan boom
mengangkut hasil jarahan menuju ke australia dan eropa
kereta lori silih berganti menuju gudang dan pelabuhan
mengumpulkan pisang dan kopra
dari pelosok dan desa-desa banyuwangi

semula raffles dari inggris
hendak menjadikan boom pelabuhan internasional
ganti belanda berkuasa
boom masih jaya

tapi musim tak pernah diam
ombak pun terus bergerak
mengikis tangkis atau mengurug ceruk
sungai-sungai membawa tanah terkikis ke hilir
menimbun pelabuhan boom lapis demi lapis
mengandaskan kapal-kapal yang berlabuh

hiruk pikuk pelabuhan boom menghilang
berubah jadi pelabuhan mati
dermaga sepi, gedung-gedung menua
jalan-jalan membujur kaku
rel-rel terkubur debu
pelabuhan boom tinggal masa lalu

2
setelah masa lalu itu berlalu
setelah semua mimpi-mimpi dan kenangan terkubur
tinggal gedung tua itu satu-satunya yang tersisa

bakal tak ada lagi yang bisa kau jadikan cermin
bila gedung rapuh itu juga kau runtuhkan
kau terbangkan atap-atapnya yang berkarat
kau robohkan dinding-dindingnya yang lapuk
seperti yang lainnya: rata dengan tanah
jadi tempat parkir, jadi gedung baru

bakal tak ada lagi yang bisa kau jadikan cermin untuk melihat masa lalumu
tinggal pondasi yang terkubur
tak bisa bercerita apapun selain tidur

masa lalu memang harus berganti
tak harus tetes darah biru moyangmu
menggenang di halamanmu kini
atau merakit kembali singgasana yang remuk karena usia
tapi mengenang mimpi indah hari-hari kemarin
tak cukup dari album buku yang terlipat

bila kau dirikan monumen hari ini
untuk mengenang dirimu 100 atau 1000 tahun lagi
kenapa kenangan ribuan tahun
kau kuburkan hanya untuk suatu yang belum tentu jadi?

(berdiri di depan gedung tua pelabuhan boom marina
aku serasa tenggelam di tengah abad yang hilang)

gedung tua itu adalah cermin masa lalu kita
jadi biarkan gedung-gedung itu menua dalam usia
biarkan membuat sejarahnya sendiri waktu demi waktu
biarkan membuat catatan sendiri dalam lembar-lembar ingatan
sampai nanti ke anak cucu

Kumendung, 29 Mei 2023

 

API BIRU DAN PENAMBANG BELERANG

bahkan sampai dikenalnya api biru di penjuru dunia
hidup tak juga berubah
hilir mudik orang-orang bercengkrama
tak meringankan beban yang memberat
di bahu para penambang belerang

masih saja mereka mendaki dan menuruni lereng terjal ijen
terengah-engah
menapaki batu-batu menuruni lereng lembah
untuk kembali mendaki dengan beban memberat di bahu
setapak demi setapak
beriringan dengan sang maut yang siap merenggut
di batu-batu yang bergelantungan
juga di batu-batu yang dipijak

setapak demi setapak
sembari menghirup udara beracun
yang sudah mengendap di seluruh pembuluh darah
mereka harus menahan perih jiwa raga
memikul bongkah-bongkah belerang menuju penampungan
dengan nilai tukar tak seberapa

hidup tak juga berubah
kilat kamera para wisatawan
tak mengendapkan kemewahan di saku mereka
para penambang belerang tetap terengah-engah sendiri
menahan lelah
dari hari ke hari

dari hari ke hari
api biru kawah ijen bersinar di berbagai penjuru dunia
tapi cahayanya
tak juga menerangi gelapnya hidup
para penambang belerang

Kumendung, 28 Mei 2023

*) Gunung Ijen adalah gunung berapi terletak di perbatasan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

 

HARI TUA SEORANG PENYADAP NIRA KELAPA

tajam pisaunya hanya bisa mengerat
bunga-bunga kelapa
bukan membedah musim kering
yang menguapkan cairan bakal gula
agar menjadi basah dan menjadikan nira melimpah
memenuhi tabung-tabung penampung
apalagi memotong nasib yang telah berubah jadi takdir
tapi hanya bisa mengerat bunga-bunga kelapa

maka ia sering tak percaya
kakinya yang bertahun-tahun tak pernah henti
tiap hari menjejak tiap takik pohon kelapa
yang ia buat dari bawah sampai puncak
demi mendapatkan manisnya nira
sedari pagi kala matahari mulai mengembang
dan sore sampai sang surya sama sekali menghilang
kini berdiri di atas bakal kuburnya saja
harus menggunakan penyangga

jika pohon-pohon kelapa itu semakin kokoh
seiring bertambahnya waktu
tapi tidak untuk tulang-tulang dan tubuhnya
justru renta kala digerus usia

hanya tatapan matanya saja kini
yang setiap saat bisa merayap
memeluk pohon
naik ke puncak lalu menembus langit
menatap matahari yang menyilaukan

kaki dan tangan yang dulu selincah tupai
memanjat sampai ujung pupus
di usia yang semakin menua
tak lagi punya daya

hari-harinya kini
hanya bisa memandang deret pohon kelapa
memenuhi kebun yang bukan miliknya
sambil mengenang manisnya hasil menyadap nira
yang tak lagi bisa ia rasa

Kumendung, 1 Agustus 2023

*) Kecamatan Wongsorejo, Srono, Pesanggaran, Glenmore, dan Kalibaru adalah penghasil gula kelapa di daerah Banyuwangi

 

SUATU KETIKA DI SEBUAH DERMAGA SAAT PETANG MULAI DATANG
-catatan kecil dari pelabuhan pancer-

tak banyak kuingat
selain debur ombak, hempasan angin
dan tentu saja aroma garam dan anyir ganggang

setiap orang melintas dengan mimpinya sendiri
tak ada yang peduli
kau atau siapa yang mengayuh nasibnya sampai ke tepi
dan menyeretnya bersama musim yang membebani kedua bahu
hanya untuk sekedar bersandar dan berlabuh barang sejenak
di dermaga yang tak lagi utuh
bahkan nyaris remuk
sekedar berlabuh untuk kembali berlayar
sampai rindu memenuhi seluruh hari

tak ada yang peduli
semua orang, juga aku
melintas dengan mimpi sendiri-sendiri
ada bahkan sekedar melintas tanpa harus mencari batas
apalagi memburu petang sebelum malam mengembang

sedang kau masih harus menghitung seluruh usia
guguran bunga, juga bintang-bintang yang menjadi tanda
datangnya musim dan angin
dan deburan jantungmu sendiri
sambil berharap: laut tak menguburmu
tak mengubur mimpi-mimpi keluargamu

di biduk itu kau tumpahkan semua doa dan harapan
–tanpa mimpi

Kumendung, 7 Mei 2023

*) Pelabuhan Pancer adalah sebuah pelabuhan perikanan di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.

 

ALAS PURWO

alas purwo menyimpan aneka misteri
tak banyak yang bisa digali
rahasia yang kini tersembunyi

tak hanya makhluk astral
yang diyakini sakral
batang kayu dan batu
bisa jadi keramat
dan menimpakan laknat
jika di sana kau berbuat maksiat

di alas purwo: pertapa, satwa, jin, dan pelaku wisata
saling berbagi segala: asa sampai rasa
tak ada saling paksa

pertapa bersemedi mencari rahasia ilahi
yang tertutupi
di gua-gua
menjelajah alam kasat mata
mengasah seluruh indra
demi menggapai swarga loka

satwa-satwa menjelajah belantara
demi besarnya keluarga
mengikuti putaran jentera kala
untuk bertahan sampai akhir masa

jin-jin mengisi bagian belantara berbeda
menepi di sudut-sudut sunyi
tanpa mengintimidasi lain penghuni

pelaku wisata
menapak semua yang bisa di jejak
tanpa harus satupun rusak

di belantara alas purwo, terkubur aneka misteri
yang tak selalu harus bisa dimengerti
yang tetap akan menjadi rahasia tersembunyi
sampai segalanya mati

Kumendung, 4 Mei 2023

*) Alas Purwo adalah Taman Nasional berada di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi.

 

WATU DODOL

jutaan musim berdiri
langit pun tak lagi ingat
sejak kapan tegak di sana

dan waktu terus berlalu
silih berganti yang terjadi
tercatat atau hanya lewat
ia hanya melihat
tak terlintas untuk mengabarkan

meski ia saksi
tapi jangan kau tanya
apa siapa kapan mengapa
atau di mana dan bagaimana

kalau saja bisa bicara
maka ia akan berkata:
aku adalah batu
takdirku hanya membisu
(meski ia menyaksikan semua
dan menyimpan kenangan seluruh peristiwa)

dan waktu terus berlalu
tapi ia tak lelah untuk tetap tegak
tak terusik badai apalagi angin pantai
tak terpengaruh panas hujan
atau bagaimana pun rupa cuaca
tak ada yang membuatnya renta
meski usia semakin menua

kalau saja bisa bicara
ia akan selalu ucapkan salam kata
pada setiap mata yang memandang
pada semua yang ingin mengenang
dengan kamera
atau sekadar sketsa tanpa warna
tapi ia tahu:
aku adalah batu
takdirku hanya membisu

Kumendung, 20 Maret 2023

*) Watu Dodol adalah sebuah batu berdiameter 2 meter, tinggi sekitar 6 meter, berdiri di sisi jalan sekitar 5 km di utara pelabuhan Ketapang. Yang merupakan pintu masuk ke kota Banyuwangi dari arah Situbondo.

 

BIODATA

Gimien Artekjursi, lahir 3 Agustus l963. Puisinya dimuat di media cetak dan online di Indonesia dan beberapa antologi bersama. Ia memenangkan lomba cipta puisi Sanggar Minum Kopi Denpasar 1989, Negeri Kertas.com 2022, TISI (Taman Inspirasi Sastra Indonesia) 2023, Nominasi Anugerah Sastra Apajake 2023.

Ignatius Darmawan adalah lulusan Antropologi, Fakultas Sastra (kini FIB), Universitas Udayana, Bali. Sejak mahasiswa ia rajin menulis artikel dan mengadakan riset kecil-kecilan. Selain itu, ia gemar melukis dengan medium cat air. FB: Darmo Aja.

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!