BADAI PASTI BERLALU: Seorang siswa SD di Kecamatan Busungbiu, Buleleng menerima suntikan kekebalan Covid-19 di puskesmas.
DENPASAR, Balipolitika.com- 676 kasus anak pada 24 Januari 2022 dan melonjak menjadi 7.990 kasus pada 7 Februari 2022. Fakta sepanjang 2 pekan ini membuat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekan alarm. Ketua IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso SpA mengatakan lonjakan kasus Covid-19 pada anak terjadi di Pulau Jawa dan Bali.
Lonjakan kasus ini membuat Piprim Basarah meminta semua pihak melakukan pengawasan ketat terhadap anak dengan penyakit penyerta. IDAI konsisten pembelajaran tatap muka (PTM) tidak direkomendasikan jika positivity rate-nya mencapai 8 persen.
Meski demikian, Piprim Basarah menekankan kepada para orang tua agar tidak panik saat si buah hati terpapar Covid-19. Yang penting dilakukan adalah memantau tanda bahaya yang ditunjukkan tubuh, misalnya ketika mulai susah bernafas.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso SpA menyebut gejala Covid-19 pada anak diantaranya batuk, pilek, dan demam mirip flu biasa. (bp)
