Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Massker Diserbu Tim Multinasional, Kari Subali: Kami Tak Gentar

KARANGASEM, Balipolitika– Masa tenang Pilkada Serentak 2020 berlangsung, Minggu (6/12/2020) hingga Selasa (8/12/2020). Ada beberapa hal menarik serangkaian Pilkada Serentak Bali 2020. Salah satunya adalah fakta bahwa Kabupaten Karangasem menjadi fokus Gubernur Bali sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Wayan Koster di Pilkada Serentak 2020.

Tak main-main, tim multinasional yang antara lain terdiri dari anggota DPR RI, DPRD Bali, dan Bupati Kabupaten lain di Bali dikerahkan untuk “memborbardir” Bumi Lahar. Pandemi Covid-19 yang memporakporandakan Pulau Dewata hingga pertumbuhan ekonomi minus 12,28, naiknya pengangguran, dan meroketnya angka kemiskinan tak menjadi halangan bagi mereka untuk tetap melancarkan manuver politik ke Karangasem.

Menyikapi kondisi ini, I Wayan Kari Subali, anggota DPRD Provinsi Bali mengajak masyarakat Karangasem untuk memberikan kesempatan kepada pasangan calon nomor urut 2, Bupati dan Wakil Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana (Massker) untuk melanjutkan kepemimpinan 4 tahun ke depan. Politisi asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem itu menyebut waktu 5 tahun sangat singkat untuk menuntaskan program-program uang belum usai. Karena apa yang dikerjakan Mas Sumatri di periode pertama telah bagus dibuktikan dengan penghargaan dari pemerintah pusat, maka kini 4 tahun ke depan tinggal melanjutkan.

“Menurut saya sah-sah saja. Yang namanya partisipasi partai politik. Tapi kembali lagi kepada masyarakat Karangasem. Saya ucapkan welcome juga kepada teman-teman. Karena apa? Lebih banyak orang memikirkan Karangasem ini menuju baik, maka nanti akan baik. Saya justru senang,” ucapnya ditemui 25 Oktober 2020 lalu.

Tak gentar? Kari Subali menegaskan dirinya sudah banyak makan garam di dunia politik. “Saya, mati saja belum di politik. Dari zaman yang namanya kita melawan Orde Baru, ini (menunjuk ke bagian tubuh tertentu) sudah sering ditodong. Dan kami tidak pernah gentar dengan siapapun yang penting posisi saya benar. Buat apa kita ribut-ribut dengan saudara sendiri? Kita kembalikan ke masyarakat saja. Lebih percaya sama kata-kata orang Karangasem asli atau mereka yang datang ke sini hanya untuk kepentingan politik sesaat. Intinya saya dingin-dingin saja,” tegasnya.

Tentang sosok I Gusti Made Tusan (GMT) dan istrinya, I Gusti Ayu Mas Sumatri, Kari Subali mengaku mendengar bahwa keduanya banyak melakukan kegiatan sosial jauh sebelum Mas Sumatri terjun ke dunia politik.  “Informasinya, saat kehidupan masyarakat sulit di masa pandemi Covid-19, Gusti Made Tusan dan Mas Sumatri juga menunjukkan kepedulian. Saya berbicara apa adanya. Tidak ngae-ngae (tidak dibuat-buat). Kalau ngae-ngae nanti diketawain orang,” ungkap pria yang akrab disapa Babah itu.

“Memberikan kesempatan kepada Massker untuk kembali memimpin Karangasem merupakan langkah yang tepat. Mudah-mudahan masyarakat memiliki pemikiran yang sama dengan kami,” harapnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!