Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Mardika: Baliho Kang Emil Bikin Demokrasi Menarik 

JABAR SAHABAT BALI: Figur Kang Emil- sapaan akrab Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil- tersenyum di dekat Patung Dewa Ruci, underpass Jalan By Pass Ngurah Rai, Simpang Siur, Kuta, Badung.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Dukung total perjuangan para atlet hingga Jawa Barat meraih Juara Umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dengan raihan 353 medali (133 emas, 102 perak, dan 118 perunggu) membuat nama Dr. H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D. semakin sering diperbincangkan. Munculnya baliho berukuran raksasa yang menampilkan figur Kang Emil- sapaan akrab Ridwan Kamil- berdekatan dengan Patung Dewa Ruci, underpass Jalan By Pass Ngurah Rai, Simpang Siur, Kuta, Badung, direspons sejumlah pihak. Dedengkot Yayasan Manikaya Kauci, I Nyoman Mardika salah satunya. 

Mardika menyebut Kang Emil relatif sering ke Bali. Tak sendiri, melainkan kerap melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dinakhodainya. Ini tampak saat Pemprov Jabar dan Pemprov Bali meluncurkan program “Beli Bali” di Rumah Sanur, Bali, Jumat (17/9/2021) lalu.. Beli Bali merupakan program kolaborasi untuk saling memajukan UMKM dengan memasarkan produk-produk unggulan melalui platform aplikasi borongdong.id. yang merupakan terobosan digitalisasi Pemprov Jabar. Kang Emil berharap program Beli Bali dapat membangkitkan gairah pelaku UMKM Bali untuk tetap berproduksi dan memasarkan produknya meski jumlah kunjungan wisatawan ke Bali masih belum pulih. Siap endorse secara cuma-cuma produk UMKM Bali juga menjadikan sosok Kang Emil yang memiliki 14,9 juta followers itu berbeda. 

Walhasil, saat wajah Kang Emil terpampang di sejumlah baliho berukuran raksasa di Pulau Dewata, sejumlah pihak justru mengaku familiar alias mengenal figur arsitek merangkap dosen tidak tetap di Institut Teknologi Bandung jebolan Universitas California Berkeley tersebut. 

“Merespons baliho Ridwan Kamil, ada dua hal yang saya perhatikan: Ridwan Kamil sebagai tokoh publik dan ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) yang mengampanyekan mobil listrik produk dalam negeri dengan menggunakan energi terbarukan, Artinya juga kampanye energi ramah lingkungan. Dalam 1 baliho, beberapa pesan iklan dan pesan kampanye tersampaikan,” ucap Mardika, Minggu (16/1/2022) malam.

Imbuhnya, selain Kang Emil, banyak tokoh partai politik dan tokoh publik nasional lain seperti Puan Maharani dan Airlangga Hartarto terpampang di Baliho di Bali. “Saya kira wajar untuk diketahui publik di Bali. Publik di Bali secara sadar mengetahui tujuan mereka muncul di baliho di Bali untuk target politik 2024, utamanya pilpres dan wapres. Mereka mencoba membranding diri dengan tagline yang menarik simpati publik, walaupun terkadang belum tentu sesuai dengan kondisi di Bali. Semakin banyak tokoh publik atau politik nasional, semakin menarik secara demokrasi. Sekalipun ada yang mencibir, dibully di medsos, tapi itulah realita demokrasi politik yang tdk bisa dihindari. Silahkan pasang Baliho di Bali para tokoh publik nasional, publik Bali siap memberikan tanggapan dan komentar,” tandasnya. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!