Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Seni & Budaya

Maestro Made Wianta Berpulang

TABANAN, BaliPolitika.Com– Duka kembali menyelimuti panggung seni dunia. Maestro seni lukis asal Tabanan, Made Wianta, menghembuskan nafas terakhir di usia 70 tahun, Jumat (13/11/2020). Kabar kepergian sang pelukis dibagikan oleh putri sulungnya, Buratwangi Wianta lewat akun media social facebook.

“Bapak, terima kasih atas cintamu yang abadi. Dengan kesedihan kami yang terdalam kami informasikan tentang meninggalnya Opa, Bapak, dan suami kami tercinta, I Made Wianta pada hari Jumat 13 November 2020 pukul 14.49,” tulis Burat Wangi Wianta, Jumat (13/11/2020).

Buratwangi yang selalu menemani ayahnya berpameran kembali mengabarkan tanggal pemakaman Made Wianta akan diumumkan berikutnya.

Pelukis I Made Wianta lahir di Tabanan pada 20 Desember 1949. Karya-karyanya telah melanglang buana ke berbagai penjuru dunia. Lulusan ISI Yogyakarta itu memperdalam ilmu seni lukis di Brussels, Belgia pada 1976. Dari pengalamannya itulah, karyanya terbentuk dari lingkungan tradisi Bali yang agraris.

Made Wianta pernah mengikuti pameran internasional ke New York, Paris, Tokyo, dan memajang karya di Venice Art Biennale di 2003. Di Venice Art Biennale 2003, Made Wianta mengaku itu adalah momen bersejarah sepanjang kariernya sebagai perupa. Dua tahun berikutnya, Made Wianta berpameran di Mike Weiss Gallery di New York, Amerika.

Dia pun mendapatkan penghargaan Anugerah Seni Dharma Kusuma dari Pemerintah Daerah Bali serta gelar Most Admired Man of The Decade dari American Biographical Institute di Amerika Serikat.

Karyanya didokumentasikan dalam beberapa buku. Di antaranya adalah Made Wianta (1990), Made Wianta: Universal Balinese Artist (1999), Made Wianta: Art and Peace (2000), dan Wild Dogs in Bali: The Art of Made Wianta (2005). Made Wianta juga menampilkan beberapa koleksi karyanya di The Neka Museum di Ubud, Bali.

Kepergian Made Wianta membawa duka yang mendalam bagi para pelaku seni. Sastrawan Putu Fajar Arcana juga mengucapkan rasa duka yang mendalam.”Indonesia kehilangan salah satu seniman besar,” ucapnya. Sejumlah seniman asal Bali juga mengucapkan duka mendalam. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!