Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Suami Gantung Diri Usai Tembak Istri yang Hamil Muda, Keluarga Sebut TKP Diselimuti Hal Mistis

TRAGEDI BANJAR TEK-TEK: Evakuasi pertengkaran pasutri berujung penembakan dan gantung diri di Jalan Ahmad Yani Utara, No. 373, Banjar Tek Tek, Peguyangan, Denpasar Utara, Selasa 5 September 2023 malam.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Harusnya berbunga-bunga di usia pernikahan yang baru memasuki bulan ketiga. 

Lebih-lebih sang istri, Ketut Santi (38 tahun) sedang hamil muda.

Namun, pertengkaran hebat di Jalan Ahmad Yani Utara, No. 373, Banjar Tek Tek, Peguyangan, Denpasar Utara, Selasa 5 September 2023 malam mengubah jalan hidup Wayan Agus Yutayasa (39 tahun).

Dikenal pendiam dan tidak temperamental, dalam insiden malam itu ia berubah sangar dan beringas hingga tega menembak perempuan yang baru dinikahinya dengan senapan angin. 

Bukan sekali, melainkan 7 kali tembakan hingga 6 peluru bersarang di tubuh Ketut Santi yang sedang mengandung anaknya. 

Diduga karena syok dengan kekejamannya sendiri, pelaku lantas mengakhiri hidupnya dengan tali nilon warna biru di lokasi yang sama.

Kayak kandung Kariasa berinisial NK (41 tahun) mengaku tidak secara pasti mengetahui kronologi penembakan itu.

Ungkapnya almarhum Kariasa merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.

Saat peristiwa terjadi, NK mengaku berada di Buleleng karena menetap di Bali Utara. 

NK berkisah sehari sebelum kejadian, diduga muncul permasalahan sepele antara pasutri tersebut yang kemungkinan besar menjadi pemicu pertengkaran keduanya.

Kariasa disebut membuat status di media sosial bahwa sedang memasak ceker ayam. 

Sedangkan, istrinya Santi keluar membeli nasi kuning, meski suaminya sudah memasak. 

“Ipar saya ini sedang hamil, mungkin dia ngidam nasi kuning. Mungkin ada ketersinggungan karena beli nasi kuning itu. Mungkin dan dugaan saya saja,” ucap kakak ipar korban.

Soal insiden penembakan yang disaksikan langsung oleh anak bawaan Santi, NK mengatakan anak yang duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar (SD) ini tidak bisa bercerita banyak tentang penembakan ini karena masih trauma.

Menariknya, NK berkisah selama ini banyak hal negatif di rumah yang ditinggali pasutri tersebut bersama kedua orang tuanya yang kini sakit-sakitan. 

Ungkap NK banyak hal aneh alias mistis yang terjadi. Namun ia tak bisa merincinya secara detail satu persatu. 

Sadar akan hal tersebut, pihak keluarga memiliki keinginan untuk memperbaiki hal negatif itu dengan memanggil orang pintar sekaligus melaksanakan upacara.

Namun belum sempat terwujud tragedi berdarah itu sudah mendahului. 

Sekarang muncul kejadian seperti ini. Keluarga dikatakan terlambat menangani masalah ini. 

“Ingin pulang sebelum kejadian, tapi belum sempat, mungkin memang susah menjadi surat-suratan takdir,” ungkap NK.

Diberitakan sebelumnya,NK merasa terpukul setelah mendengar kabar bahwa sang adik kandung dan iparnya terlibat pertengkaran hebat hingga berujung penembakan dan bunuh diri. 

Sementara itu, Kapolsek Denpasar Utara Iptu Putu Carlos Dolesgit mengatakan setelah mendapatkan laporan dari Aiptu Putu Della Wibowo, Babinkamtibmas Kelurahan Peguyangan Polsek Denut, tim unit reskrim langsung datangi lokasi kejadian.

Korban Santi ditemukan terbaring lemas di dalam kamar dengan tujuh luka tembakan plus enam butir peluru senapan angin bersarang di tubuhnya.

Tim Unit Reskrim Polsek Denpasar Utara lantas menghubungi ambulance BPBD dan membawa korban ke RS Wangaya untuk perawatan sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP Ngoerah untuk penanganan lebih lanjut.

Dalam evakuasi itu, Wayan Agus Yutayasa alias Kariasa, tidak ada di tempat.

Ironisnya, dalam penyisiran ia ditemukan tak bernyawa tergantung dengan tali tambang nilon warna biru sekitar pukul 23.40 Wita di belakang rumahnya. Jenazah Kariasa pun dievakuasi ke RSUP Ngoerah.

“Korban masih di kamar IGD, Ruang Observasi bedah Bed nomor 57 dengan diagnosa multipel rescue,” ungkap Kapolsek Denpasar Utara, Iptu Putu Carlos Dolesgit.

Ia merinci terdapat luka tembak 1 di pelipis kanan korban, 5 di punggung, 1 di lengan kiri, dan luka robek pada tangan.

Dalam peristiwa tersebut, pihak kepolisian meminta keterangan sejumlah saksi. Mulai dari anak korban dan beberapa warga lainnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!