Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Kunker di Masa Pandemi, Dewan Badung Disebut Nggak Peka 

BADUNG (BaliPolitika.Com)- Bagaimana rasanya berwisata di tengah meningkatnya kurva transmisi lokal kasus Covid-19? Jika Anda ingin tahu jawabannya bertanyalah pada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung. Di tengah badai Coronavirus Disease alias Covid-19 yang tak kunjung “surut” hingga Bali masuk zona merah, wakil rakyat Bumi Keris dikabarkan tetap melaksanakan kunjungan kerja alias kunker. Tak tanggung-tanggung, daerah yang dipilih berstatus zona hitam, yakni Jawa Timur.

Kesungguhan para legislator Badung kunker ke zona hitam patut diapresiasi. Pasalnya, mereka berani “mempertaruhkan” nyawa demi mendapatkan ilmu yang selanjutnya akan diterapkan demi kepentingan masyarakat luas. Sayangnya, langkah berani itu justru dikritik masyarakat. Salah satunya, Jero Balian59, I Wayan Setiawan. Dalam statis yang diunggahnya, pria asal Banjar Tangguyuda, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal itu menulis edisi kunker dalam rangka mempercepat pemulihan pariwisata Banyuwangi, tapi bohong.

“Akuilah kelemahan, kekurangan, kesalahan itu. Lebih ksatria daripada titik-titik,” ungkapnya. Kepada awak media Sang Jero Balian59 menyebut para wakil rakyat kebanggaan rakyat Badung menginap di Hotel Santika Banyuwangi. Berdasarkan investigasi yang dilakukan Dewan Badung memang melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi. Mereka diangkut menggunakan bus dan beberapa di antaranya mengendarai kendaraan pribadi. “Ya sedang kunjungan kerja di Banyuwangi,” ucap salah seorang anggota Dewan Badung saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Rabu (15/07/2020).

Merespons kunker Dewan Badung di masa pandemi Covid-19, dedengkot Yayasan Manikaya Kauci, I Nyoman Mardika mengaku prihatin. “Tidak ada urgensinya kunker ke Banyuwangi. Itu namanya melali. Secara etik publik, saya katakan anggota dewan itu tidak memiliki empati di tengah pandemi. Dalam kondisi masyarakat sedang terpuruk secara ekonomi dan tidak sedikit yang frustrasi,” sentilnya. Disinggung bahwa kunjungan kerja tersebut dalam rangka belajar tentang penerapan new normal mengingat Banyuwangi dijadikan daerah percontohan oleh Presiden Jokowi, Mardika menjawab cetus. “Belajar pariwisata atau berwisata dengan dalih kunker?” tandasnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!