Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pariwisata

“Kran” Dibuka, Pekerja Pariwisata Siap Jalankan Protokol Covid-19

Badung (BaliPolitika.Com) – Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) mengguncang dunia pariwisata yang menjadi denyut nadi utama perekonomian Provinsi Bali. Syukurnya, Pemerintah Provinsi Bali berwacana akan membuka “kran” pariwisata secara bertahap. Mulai dari wisatawan lokal, domestik, hingga mancanegara.Melonjaknya jumlah kasus transmisi lokal Covid-19 menjadi salah satu pertimbangan serius Gubernur Bali Wayan Koster untuk tidak gegabah mengambil keputusan.

Di sisi lain, pemerintah dinilai harus merespons keluhan pengusaha hotel, restoran, dan kafe yang berharap agar pariwisata Bali segera dibuka. Bagaimanakah aspirasi para pekerja pariwisata? Ketua Pengurus Daerah Federasi Serikat Pekerja Pariwisata Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PD FSP-Par SPSI) Provinsi Bali, Putu Satyawira Marhaendra menyebut Gubernur Bali Wayan Koster tentu perlu garansi atau jaminan untuk membuka kran pariwisata Bali. Ungkapnya, semakin lama pariwisata ditutup, maka semakin besar dan mahal biaya yang dibutuhkan untuk bangkit dan berkreasi.

“Kalau dibuka di bulan Juni atau Juli 2020, Bali tak usah bermimpi dikunjungi wisatawan asing karena semua negara memproteksi warganya masing-masing. Yang perlu dilakukan saya pikir bagaimana masing-masing pulau di Indonesia, termasuk Bali siap menerima kunjungan wisatawan dalam negeri. Tentunya semua provinsi harus satu kata atau sepakat dalam penerapan protap covid-19,” ujarnya.

Satyawira menyebut wisatawan domestik sangat banyak yang merindukan Bali. Mereka dominan mengaku perlu relaksasi, rileks, mengobati stres akibat pandemi, melepaskan kepenatan dan ketegangan. “Mereka ingin berwisata dan datang ke Bali,” ujarnya sembari mengatakan warga negara yang baik tentu harus menaati instruksi presiden dan gubernur. “Tentu tidak ada pemimpin yang ingin menyengsarakan rakyatnya. Pariwisata dibuka setelah Bali sehat adalah upaya gubernur untuk melindungi masyarakat. Kini, rakyat yang dilindungi wajib meyakinkan gubernur bahwa pariwisata siap dibuka mengacu pada protokol kesehatan. Kalau ada masalah nanti kami tidak akan menyalahkan Bapak Gubernur Bali,” tutupnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!