Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Seni Sana Sini

Pentas Taman Samaya Hiasi HUT ke-59 Bank BPD Bali

MEMUKAU: Pentas kolaborasi teaterikal, tari, dan fragmen kolaborasi Teater Sastra Welang, Komunitas Seni Manubada, Jasmine Okubo, dan model Mirah Cynthia, Sabtu (5/6/2021).

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Puncak perayaan HUT Bank BPD Bali ke-59 di Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar berlangsung meriah, Sabtu (5/6/2021). Momentum spesial itu salah satunya dihiasi pentas kolaborasi teaterikal, tari, dan fragmen kolaborasi Teater Sastra Welang dengan Komunitas Seni Manubada pimpinan Komang Adi Pranata. Seniman berdarah Jepang, Jasmine Okubo memberi warna berbeda pentas Taman Samaya lewat gemulai gerak tubuhnya. Sang pragina berkolaborasi dengan peraga busana art etnik, Mirah Cyntia serta aktor teater muda Bali antara lain Legu Adi Wiguna, Achmad Obe Marzuki, Gung Alex, dan Lexy.

Pentas Taman Samaya berdurasi 25 menit disutradarai oleh Moch Satrio Welang. Merupakan perpaduan drama fragmen, tari, dan juga fashion show. Jasmine Okubo, penari dan koreografer asal Jepang ini mendapat peran kunci dalam pentas Taman Samaya. Dikisahkan pergulatan padepokan seni Manubada dalam bertahan menjaga nilai-nilai budaya dalam bentuk seni pertunjukan tari. Pergulatan panggung kreatif pun terjad idalam seluk beluk dunia pertunjukan.

Taman Samaya dibuka dengan tarian Moch Satrio Welang bertajuk Shri. Seniman sekaligus pekerja kapal pesiar itu mengenakan topeng Dewi Sekartaji. Ia berkolaborasi dengan 3 penari komunitas Seni Manubada dengan musik pengiring bertajuk Petrasalira yang dibesut seniman musik etnik berasal dari Jawa Timur, yakni Redy Eko Prastyo.

Shri diplot memberikan kejutan tempo cepat membuka drama fragmen. Ia berperan sebagai Bli Raka, putra pertama pendiri Padepokan Seni Manubada yang selain memiliki sanggar tari, juga galeri patung karya seni yang tak ternilai. Diceritakan Jasmine yang keturunan Negeri Sakura datang ke Indonesia sebagai wisatawan. Jasmine terbantu dalam transaksi pembelian patung melalui uang elektronik terbitan Bank BPD Bali bernama Bali Pay yang baru saja diluncurkan.

Fragmen drama komedi dalam rangkaian pentas Taman Samaya ini dimainkan oleh Moch Satrio Welang, Jasmine Okubo, Legu Adi Wiguna, Achmad Obe Marzuki, Gung Alex dan Lexy ini. Di akhir adegan fragmen drama, Jasmine Okubo ingin menunjukkan kegembiraannya dengan memberikan satu sajian tarian kontemporer Jepang. Jasmine Okubo tampil memukau. Membawakan tarian kontemporer Jepang indah dengan balutan kimono merah menyala lengkap dengan payung tradisi Jepang.

Komunitas Seni Manubada pun tampil penuh kekuatan akar budaya Bali lewat tarian ciptaan Komang Adi Pranata bertajuk Sembang. Sembang yang dibawakan oleh enam orang penari ini merupakan sebuah wujud persembahan dan kesetiaan terhadap tradisi untuk keseimbangan dalam hidup. Di Bali dikenal dengan istilah Tri Hita Karana yang berarti tiga penyebab kebahagiaan hidup di muka bumi.

Kebahagian itu diimplementasikan lewat hubungan harmonis antara manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (parahyangan), sesama manusia (pawongan), dan hubungan harmonis manusia dengan alam semesta (palemahan), dalam konteksnya para leluhur terdahulu membuatkan sebuah perayaan yang disebut dengan Tumpek, dengan kata dasar Metu yang berarti bertemu; bertemu untuk sebuah komunikasi, interaksi dengan ketiga hal di atas, “Perayaan ini merupakan sebuah cara kita kembali mengingat, berkomunikasi kembali, dan menjaga kembali dalam wujud sebuah yadnya persembahan yang tiada lain menjaga simpul keseimbangan hidup dengan ruang lainnya,” ucap Moch Satrio Welang.

Menutup pentas Taman Semaya, model Mirah Cynthia tampil sebagai Queen of Art dalam besutan busana art etnik rancangan Inggi Indrayana Kendran. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!