Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

13 Tersangka, Wakil Prajuru Adat Bugbug Sebut Provokasi Berlangsung di Tempat Suci

CEK FAKTA: Penglingsir, perwakilan Prajuru Adat Desa Bugbug, dan Kuasa Hukum PT Starindo Bali Mandiri saat menggelar jumpa pers, Rabu, 13 September 2023.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Fakta mengejutkan terkuak terkait kasus pengerusakan dan pembakaran Resort Detiga Neano Bugbug, Karangasem pada Rabu, 30 Agustus 2023 yang menyeret 13 tersangka hingga, Rabu, 13 September 2023 sesuai keterangan resmi Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan S.I.K., M.H. 

Kepada awak media perwakilan prajuru Desa Adat Bugbug, I Nengah Yasa Adi Susanto didampingi Penglingsir Desa Adat Bugbug, I Gede Ngurah, SH dan Kuasa Hukum PT Starindo Bali Mandiri yang terdiri atas Putu Suma Gita, SH, MH., I Kadek Putra Sutarmayasa, SH, MH., I Made Widiasa, SH., Gabriel S. M. Pareira, SH., dan Putu Bagus Darma Putra, SH., MH. mengungkapkan bahwa sebelum perusakan dan pembakaran meletus terjadi sejumlah pertemuan yang berlangsung di sejumlah tempat suci Desa Bugbug. 

Jero Ong- sapaan akrab I Nengah Yasa Adi Susanto- menekankan sebelum terjadinya tindak pidana perusakan dan pembakaran tersebut beberapa kali berlangsung pertemuan antara Tim 9 dan beberapa tokoh di Desa Bugbug yang melibatkan masyarakat. 

“Dalam pertemuan-pertemuan tersebut memang diduga ada upaya-upaya provokasi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh tertentu kepada masyarakat,” terangnya. 

Jero Ong merinci ada pertemuan di Pura Desa sebanyak 2 sampai 3 kali di mana saat itu ada provokasi bahwa pembangunan Resort Detiga Neano tersebut melanggar bhisama, tidak berizin, dan sejenisnya. 

Imbuhnya, provokasi kepada masyarakat juga berlangsung di Pura Dalem setempat, tepatnya pada 21 Juni 2023, seminggu sebelum demo pertama meletus.

“Mereka demo ke Kantor Bupati Karangasem mengatasnamakan Gema Santi. Di sana juga terjadi provokasi-provokasi yang pada intinya mereka menyatakan bahwasanya Bubgub sudah kehilangan taksu. Ada mantan kelian adat di sana menyatakan akibat pembangunan resort tersebut. Kemudian Ida Bhatara atau Sesuhunan di sana akan berangkat atau pergi ke Siwa Loka bila villa tersebut dibangun. Artinya di sana tidak ada Tuhan lagi. Nah ini provokasi-provokasi terhadap masyarakat yang dilakukan,” ungkap Jero Ong. 

Bebernya pada saat provokasi dilakukan di Pura Dalem di sana ada Perbekel Desa Bugbug. “Pada saat kejadian tanggal 30 Agustus 2023 istri dari Perbekel Desa Bugbug juga hadir di sana (lokasi pembakaran, red) masuk ke area villa. Jadi provokasi-provokasi terus dilakukan dan pada demo tanggal 27 Juni 2023 kita sudah melihat bagaimana mereka melakukan provokasi kepada masyarakat yang intinya bahwasanya villa yang dibangun itu adalah tidak sah, tidak ada izin tidak ada IMB, dan lain sebagainya,” urainya. 

Pada demo kedua, 28 Juli 2023, Jero Ong menjelaskan provokasi juga gencar dilakukan. 

“Bahkan tanggal 30 Agustus 2023 juga sama,” terangnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!