Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Seni & Budaya

Kingdom Of Dogs, Tentang Kisah Cinta dan Dunia yang Cepat Berubah

Denpasar (BaliPolitika.Com) – Kancah permusikan Bali masih menggeliat di tengah pandemi. Hal ini ditandai dengan lahirnya sebuah album yang merupakan karya dari kelompok musik yang menamai dirinya Balian. Melalui proses kreatif jatuh-bangun yang panjang, kelompok musik yang terbentuk pada 2009 itu memutuskan membalut kebersamaan mereka lewat album “Kingdom of Dogs”.

Edrward Andrews, pentolan Balian menuangkan ide dan pikirannya dalam menggarap lagu-lagu yang kesemuanya bisa dinikmati pada album ini. “Ada sebelas lagu di dalam album ini yang saya ciptakan. Sebagian memang dituliskan liriknya oleh beberapa teman, tetapi dari segi musik saya yang menciptakan keseluruhannya,” ucapnya.

Semua lagu di album tersebut jelas Edward merupakan kombinasi dari segala perjalanan dan cerita tentang hidup, dan sebuah hubungan, cinta serta keseluruhan dunia yang berubah sedemikian cepat.

Menariknya, kelompok musik yang diperkuat dua WNA asal Australia ini mampu bertengger di blantika musik tanah air. Edward (Gitar dan Vokal) dan Aaron (Gitar) mampu melebur apik dalam kreativitas musiknya bersama dua personil lain yang notabene adalah putra kebanggaan Bali: Eddie Surya (Bass) dan Gembull (Drum).

 

Peluncuran Album pertama Balian ini digarap apik oleh Erick EST, sutradara kondang tanah air. Lelaki yang 20 tahun malang melintang di kancah perfilman ini membuatkan konsep khusus ajang ini dengan menggunakan metode live streaming. Digarap khusus dengan menampilkan semacam “film pendek” dari lagu-lagu Balian yang telah hits sebelumnya, antara lain berjudul “Beautiful Mess” dan juga lagu-lagu Balian yang baru dapat dinikmati oleh publik, berjudul “Warped Reality” dan “Kingdom of Dogs”.

Bukan hanya itu, live streaming ini pun dibuat semakin menarik dengan adanya obrolan-obrolan antara musisi dalam mengenang sepak terjang semasa hidup almarhum Made Navicula, yang dulu pernah mengisi bass di setiap lagu-lagu Balian ini.
“Konsep live streaming Balian ini adalah bercerita. Menceritakan segala hal dari lagu-lagunya itu, menghubungkannya seperti puzzle. Live streaming ini juga menyertakan juga kawan-kawan yang turut berkontribusi dalam menciptakan lagu itu, dan memainkannya,” tandas Erick EST.

Pengambilan gambar live streaming Balian ini digarap sesempurna mungkin melalui sekuen yang ada: dari awal hingga akhir. “Pengambilan gambar dilakukan tidak hanya satu panggung, melainkan dibangunnya beberapa scene dalam live streaming ini, dari awal Balian, memainkan lagunya di dalam studio, dan juga hingga beraksi di panggung,” sambungnya.(*)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!