Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PariwisataWisata

Ke Bali, Jokowi Dapat Surat Spesial dari Pelaku Pariwisata

CINTA BALI: Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana sebelum pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Presiden Republik Indonesia mengatakan akan membuka kembali kran pariwisata internasional ke Bali. Syaratnya, Covid-19 harus melandai, menurun, atau menghilang. Pernyataan itu disampaikannya dalam kunjungan ke Pulau Dewata, Selasa (16/3/2021). “Apabila nanti kelihatan penyebaran Covid-19 landai, menurun, kemudian hilang, dengan tahapan-tahapan yang nanti didesain baik dari provinsi, kabupaten, kota, maupun pusat, kita akan mulai satu per satu pembukaan di ekonomi, khususnya sektor pariwisata di Bali agar kembali dalam posisi normal,” ujar Jokowi.

Diketahui, dalam kunjungan tersebut ada surat spesial yang ditujukan untuk Presiden ke-7 Republik Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014. Berikut isinya.

Yang terhomat, Bapak Presiden Joko Widodo

Kami semua mendoakan Bapak dalam keadaan sehat dan semoga selalu diberi kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk bertahan, berkarya, dan berjuang bersama seluruh rakyat Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini. Pulau Dewata Bali merupakan provinsi yang paling terdampak Covid-19, dan saat ini dalam kondisi yang sangat terpuruk. Sebagai salah satu sektor utama penyumbang devisa utama (40%) Indonesia, bangkitnya sektor pariwisata Bali tentunya patut mendapat perhatian. Namun demikian, tantangan pemulihan tidaklah mudah. Keseragaman informasi, harmonisasi kebijakan dan sinergi dari semua pihak menjadi syarat utama pemulihan.

Kami mewakili pelaku pariwisata siap menghidupkan kembali pariwisata Indonesia pada umumnya, dan Bali pada khususnya, melalui kontribusi pemikiran dengan dukungan sumber daya (SDM, pengalaman dan jaringan) yang kami miliki. Bapak Presiden yang terhormat, ditengah terpuruknya pariwisata, kami mengapresiasi langkah pemerintah pusat dan daerah dalam pemulihan pariwisata, seraya mendorong terealisasinya beberapa program dan kebijakan pemerintah sebagai berikut:

  1. Kepastian pembukaan Ngurah Rai International Airport di Bali untuk pelaku perjalanan manca negara melalui direct flight dan ijin untuk melakukan karantina di Bali (sebagai akses masuk pelaku perjalanan manca negara kedua selain Soekarno Hatta International Airport, Jakarta).
  2. Program Bali Free Covid Corridor/Travel Safe Corridor, program akses masuknya pelaku perjalanan mancanegara (asal negara dengan perjanjian resiprokal) yang menggunakan pesawat charter berikut paket perjalanan yang telah jelas kegiatan dan akomodasi, dengan penerapan kebijakan (pelaku perjalanan telah di vaksin, Rapid Antigen dan karantina) pada saat kedatangan di Bali.
  3. Penerbitan Visa Kunjungan (business/pariwisata) dipermudah untuk calon pelaku perjalanan manca negara. Kami melihat besarnya potensi pemulihan yang bersumber dari tingginya tren ‘responsible travellers’, yakni travellers yang telah tervaksinasi dan tergolong pada quality tourism (memiliki kepedulian pada sustainability, ecosystem komunitas lokal). Hasil pemetaan kami menunjukkan bahwa responsible tourists ini mayoritas berasal dari UK, German, USA, UEA, Jepang, China,Turkey. Data historis menunjukkan, wisman asal negara tersebut juga memiliki length of stay dan spending power yang tinggi.
  4. Kami mohon kebijakan pinjaman lunak untuk pelaku dan usaha pariwisata di Bali dapat segera disetujui (telah diajukan kepada pemerintah pusat).
  5. Dana Hibah untuk usaha dan pelaku pariwisata, selain hotel dan restaurant di Bali (kegiatan atraksi pariwisata dan biro perjalanan wisata). Bapak Presiden yang kami cintai, disaat negara kita menaruh perhatian pada uji coba pembukaan pintu wisman ke Bali dan pembukaan secara resmi zona hijau untuk wisman, destinasi negara lain telah bergerak lebih maju. (https://www.tiket2.com/id/pandemic/membuka-negara-asiapasifik-wisata-dibuka-kembali-untuk-turis-sekarang/).

Kompetitor Indonesia (Thailand, Malaysia dan Vietnam) telah bergerak cepat menggarap pasar wisatawan mancanegara yang kami sampaikan di atas. Sehingga dorongan percepatan atas kebijakan dan strategi yang telah kami sampaikan, berpeluang mempercepat pemulihan ekonomi bidang pariwisata dengan risiko kesehatan yang minim. Kami berharap Bapak dapat memandu kami untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Kami siap bersinergi untuk menjadi garda terdepan pemulihan. Bapak Presiden, setelah program penyiapan zona hijau pariwisata Bali, vaksinasi penduduk dan pekerja pariwisata, penyiapan aplikasi tracing, dan Sertifikasi CHSE, kami mengharapkan supaya Bali bisa dibuka untuk Wisatawan Mancanegara secepatnya. Demikian kami berharap bantuan bapak untuk kelanjutan industri pariwisata Indonesia dan Bali khususnya. Kami berdoa semoga cobaan ini cepat berlalu dan dengan bantuan pemerintah Indonesia, kami, seluruh jajaran pariwisata Bali siap mempertahankan dan menyelamatkan pariwisata Indonesia.

Hormat kami,

GIPIBALI/ Bali Tourism Board (BTB)

Beserta segenap jajaran pimpinan serta anggota:

– Majelis Desa Adat Provinsi Bali (The Highest Chamber of Bali Village)

– Association of the Indonesian Hotel and Restaurant (PHRI) Bali Province

– Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali Province

– Indonesian Tour Guide Association (HPI) Bali Province

– Bali Tourism Transportation Association (PAWIBA)

– Society of Indonesia Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali Province

– Indonesian Tourism Objects and Attractions Organization (PUTRI) Bali Province

– Indonesian Marine Tourism Association (GAHAWISRI) Bali Province

– Pacific Asia Travel Association Bali and Nusa Tenggara (PATA) Chapter

– Association of The Indonesian Tourism Tertiary Education Institutions – Bali Province

Tembusan:

– Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

– Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menko

Maritim dan Investasi)

– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

– Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

– Menteri Badan Usaha Milik Negara

– Menteri Kesehatan

– Menteri Komunikasi dan Informatika

– Gubernur Provinsi Bali

– Jajaran Kabinet Indonesia Maju

– Satuan Tugas Covid-19. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!