Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

humanisme

AA Sagung Rat Mudiani: Kita Lahir dari Rahim Seorang Perempuan

JAGA MARTABAT PEREMPUAN: Dewan Penasihat Federasi Serikat Pekerja Mandiri, Anak Agung Sagung Rat Mudiani. 

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com- Ironi yang dialami Putu Dessy Fridayanthi memanggil solidaritas kaum perempuan. “Diskriminasi terhadap pekerja perempuan harus kita lawan,” ucap Anak Agung Sagung Rat Mudiani. Aktivis buruh yang kini mengemban amanat sebagai Dewan Penasihat Federasi Serikat Pekerja Mandiri menilai Putu Dessy Fridayanthi yang merupakan seorang MC (Master of Ceremony) wanita merasa diperlakukan sebagai tahanan. Pasalnya, ia tidak boleh muncul di panggung dalam sebuah acara yang melibatkan Gubernur Bali Wayan Koster.

“Sejak gubernur dipimpin oleh Wayan Koster, terdapat diskriminasi terhadap para MC wanita yang hanya diperbolehkan memandu acara di balik ruangan khusus dan dijaga sangat ketat. Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja, khususnya pada Pasal 5 dan 6 mengatur tentang larangan diskriminasi yang berhubungan dengan Undang- Undang nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Karya,” ucap mantan Ketua Federasi Serikat Pekerja Mandiri Regional Bali yang menyuarakan kepentingan buruh hingga ke Asia Tenggara ini, Rabu (15/9/2021) siang. 

“Posisi perempuan sebagai pekerja, bukan terbatas hanya sebagai buruh pabrik, hotel, restoran, pabrik gula makanan dalam negeri, sejenisnya. Sekarang perempuan banyak sudah jadi pemimpin dan setara dengan laki-laki dan mengurangi beban keluarga sebagai akibat meningkatnya kebutuhan ekonomi. Karena keadaan itulah, mau tidak mau perempuan harus memasuki dunia kerja. Jangan diperlakukan diskriminasi dan harus dilindungi dan nyaman di tempat kerja,” urainya.

“Saya seorang aktivis buruh selalu melindungi pekerja laki-laki maupun perempuan. Salah satu komitmen saya menjaga buruh supaya mempunyai martabat. Bapak Gubernur supaya lebih berhati-hati bersikap dan selalu menghormati perempuan karena kita lahir dari rahim seorang perempuan,” tutupnya. (tim/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!