Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Kadin Jatim: Nggak Masuk Akal Munas Digelar di Kendari

KEMBALI KE BALI: Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto.

 

GIANYAR, BaliPolitika.Com- Presiden Joko Widodo diminta untuk tidak “habis manis sepah dibuang” menyikapi pro kontra penyelenggaraan pertemuan akbar Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia ke-8 (Munas Kadin VIII) 2-4 Juni 2021 di Nusa Dua, Bali. Jika pelaku pariwisata asal Kerobokan, Bali, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka meminta suksesi Kadin yang mempertemukan Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie dan Presiden Direktur/CEO Indika Energy Tbk, Arsjad Rasjid tetap digelar di Pulau Dewata, maka komentar Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto jauh lebih keras. Adik menyebut pemindahan lokasi Munas Kadin VIII ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara sebagai pilihan yang tidak masuk akal.

Berpihak pada Provinsi Bali yang mengalami dampak paling “menyakitkan” akibat pandemi Covid-19, Adik menegaskan Munas Kadin VIII tetap dilaksanakan di Bali. Efek pelaksanaa Munas Kadin ujarnya akan sangat berpengaruh terhadap pemulihan pariwisata Bali yang “dibombardir” pandemi Covid-19. Ia pun menyebut ditinjau dari sarana akomodasi dan transportasi Kota Kendari belum layak menyelenggarakan hajatan akbar sekelas Munas Kadin VIII. Sebaliknya, dari segi fasilitas Bali sangat siap. Lebih-lebih sebagian besar pengurus Kadin di Indonesia sangat menginginkan munas tetap digelar di Pulau Dewata akhir Juni 2021 mendatang.

“Masih ada peluang Munas Kadin VIII tetap dilaksanakan di Bali. Karena kalau dilaksanakan di Kendari nggak masuk akal. Akomodasinya nggak mendukung. Dari infrastruktur tidak memenuhi syarat,” tegasnya, Kamis (3/6/2021) ditemui di Krisna Yumna Art Galery, Singapadu, Ubud, Gianyar.

Adik menambahkan, pada awal persiapan Munas Kadin VIII, Jawa Timur sempat menawarkan diri menjadi tuan rumah. Namun menyimak informasi bahwa Presiden Joko Widodo meminta agar pelaksanaan munas digelar di Bali, sebagian besar anggota Kadin Jatim pun setuju Bali menjadi tuan rumah. Bali dinilai sangat membutuhkan suntikan semangat untuk pemulihan pariwisata sebagai dampak pandemi Covid-19 dibandingkan Kota Kendari.

“Kita tetap sepakat pelaksanaan Munas tetap di Bali. Karena saat ini Bali sangat membutuhkan ini (pertumbuhan ekonomi, red). Kalau anggota kadin seluruh Indonesia datang ke Bali, minimal memberikan semangat dalam pemulihan pariwisata. Karena yang membutuhkan pemulihan pariwisata itu Bali bukan Kendari. Jadi, kita bersama teman-teman akan berjuang agar pelaksanaan Munas Kadin VIII tetap di Bali,” tutupnya. (tim/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!