Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Hari Saraswati Nasional Kuatkan Moderasi Beragama

Yaqut Cholil Qoumas: Momentum Muliakan Ilmu Pengetahuan

MULIAKAN PERADABAN: Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dalam perayaan Hari Suci Saraswati Nasional secara virtual, Sabtu (28/8/2021) malam.

 

JAKARTA, BaliPolitika.Com- Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu di Indonesia menggelar perayaan Hari Suci Saraswati Nasional secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Sabtu (28/8/2021) malam.

Mengusung tema “Memaknai Ilmu Pengetahuan untuk Memuliakan Peradaban”, perayaan hari suci Saraswati nasional untuk pertama kali ini dihadiri Menteri Agama RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Duta Besar Indonesia untuk Zimbabwe, Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Anggota DPR dan DPD RI, Gubernur, Staff Ahli Kepresidenan, dan seluruh komponen umat Hindu, utamanya pelajar dan mahasiswa.

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya menekankan hari suci Saraswati merupakan momentum besar bagi umat Hindu untuk memuliakan ilmu pengetahuan.

“Atas penghormatan tingginya pada ilmu pengetahuan, esok hari setelah Saraswati melalui upacara Banyupinaruh, umat Hindu tidak ingin ilmu pengetahuan berhenti mengalir namun sebaliknya mata air pengetahuan terus dimohonkan menjadi sumber kehidupan abadi untuk membasuh awidya atau kebodohan menuju widya atau kesadaran sejati. Perayaan hari suci Saraswati harus dapat mendorong sikap umat Hindu yang semakin moderat melaksanakan dharma agama dan dharma negara,” tegas Gus Menteri.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Tri Handoko Seto menyatakan perayaan hari keagamaan sesungguhnya adalah instrumen untuk menguatkan moderasi beragama di Indonesia dengan mengekspresikan kearifan budaya lokal sehingga dapat melihat kekayaan khazanah budaya bangsa. Perayaan keagamaan juga menjadi wujud nyata toleransi beragama dalam menghormati perbedaan ekspresi keagamaan di Indonesia.

“Ilmu pengetahuan yang kita muliakan dengan meningkatkan literasi, baik literasi sosial maupun literasi agama membuat kita usaha untuk memahami secara utuh, memahami apa yang terjadi secara utuh, memahami apa yang dilakukan pihak lain secara utuh sehingga kita bisa saling memahami dan saling menghormati. Ilmu pengetahuan yang kita muliakan akan memuliakan manusia dan kemanusiaan, memuliakan adab, dan peradaban manusia,” ungkap Tri Handoko Seto

Selain diisi doa bersama secara virtual, perayaan hari suci Saraswati nasional dimeriahkan oleh berbagai penampilan kesenian dari perguruan tinggi keagamaan Hindu di nusantara. Di antaranya Tari Penyang Hinje Simpei yang dibawakan mahasiswa Institut Agama Hindu Negeri Tapung Penyang Palangkaraya, pembacaan sloka oleh mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja, lagu rohani Hindu dari mahasiswa IAHN Gde Puja Mataram, dan Tari Saraswati dari Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa. Ada pula Dharmawacana dengan tema makna perayaan Saraswati Hindu Indonesia oleh Prof. Dr. Drs. I Made Surada, MA.

Hari suci Saraswati merupakan salah satu hari suci keagamaan Hindu yang diperingati setiap 210 hari sekali, tepatnya setiap hari Sabtu Umanis Wuku Watugunung. Hari suci Saraswati dimaknai sebagai hari untuk memuliakan ilmu pengetahuan. (rls/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!