Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Curhat Istri Korban Pembunuhan: Penanganan RS Wangaya Lambat

DINILAI LAMBAT: Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya yang merupakan milik Pemerintah Kota Denpasar lagi dan lagi mendapatkan komplain. Terbaru terkait kasus pengeroyokan dan penusukan di Jalan Veteran, Denpasar dengan korban I Putu Eka Astina alias Putu Pekak berusia 40 tahun.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Mungkin banyak pihak bertanya-tanya kenapa I Putu Eka Astina, 40, yang sempat berdiri tegak pasca menderita 9 tikaman pisau di malam Pengerupukan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945, Selasa, 21 Maret 2023 di Jalan Veteran, Denpasar akhirnya meninggal dunia dan dikubur di Setra Gegelang, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Jumat, 24 Maret 2023?

Istri korban Putu Pekak, Ni Nengah Wikarsini, 37 tahun diketahui sempat frustrasi karena hal tersebut. Ibu dua anak ini mengeluhkan super lambatnya penanganan yang diberikan saat suaminya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya yang merupakan milik Pemerintah Kota Denpasar.  

Ungkapnya korban yang mengalami banyak luka, selama satu setengah jam berada di sana hanya mendapat alat bantu pernapasan. Luka yang diderita korban sama sekali tidak ditangani dengan serius.

“Penanganannya itu yang lambat, 1,5 jam suami saya belum ditangani. Masak orang luka hanya dikasih alat pernapasan tapi tidak ada penanganan? Padahal saya terus meminta tolong di sana agar ditangani suami saya,” curhatnya kepada sejumlah awak media yang melayat ke rumah korban.

Sampai akhirnya, Putu Pekak dirujuk ke RSUP Prof. Ngoerah Sanglah dengan bantuan Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar Made Muliawan Arya alias De Gadjah. 

Korban pun langsung mendapatkan dua kali operasi.

Operasi pertama detak jantung korban disebut melemah. Operasi kedua, pria itu menghembuskan nafas terakhirnya. 

Wikarsini mengetahui luka yang diderita sang suami ada delapan tusukan. Mulai dari dada, perut hingga kaki. Sementara yang menyebabkan meninggal dunia disinyalir karena tusukan mengenai paru-paru. 

Hingga berita ini diturunkan belum diperoleh konfirmasi dari Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya yang merupakan milik Pemerintah Kota Denpasar. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!