Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PuisiSastra

Puisi-Puisi Chris Triwarseno

Ilustrasi: Handy Saputra

 

Merpati-merpati, Wanita Tua dan Rumah Tua
: Ka’bah Masjidil Haram

langit berangsur jingga kemerahan
merpati-merpati beranjak pulang
selepas menyempurnakan nazar-nazar
mengelilingi rumah tua, tempat mereka
menyerahkan hari-harinya kepada
pemilik Ababil-ababil

bintang-bintang bermekaran di langit
menyusun rumpun-rumpun terang
memandu langkah-langkah wanita tua
yang merindu rumah tua, dialah yang
menebar jagung untuk merpati-merpati
di ujung bukit tandus dan terjal

sebagian biji-biji jagung itu mengering
dan berbaris setelah paruh-paruh
melepasnya mewujud garis penanda
di tanah, dari bukit menuju rumah tua
merpati-merpati membuat peta untuknya

sesampainya di pelataran rumah tua
dilihatnya merpati-merpati bertengger
salah satu darinya berbisik, “Kini pemilik
rumah tua memanggilmu,menganugerahi
biji-biji jagung kesabaran bertunas hikmah”.

Mekkah, September 2022

 

Saat Thawaf Tangannya Kugenggam, Mata Batinnya Menggenggamku

perempuan tua bermunajat
air matanya memanjatkan doa
serupa bait-bait yang menggema
dari ketinggian Jabal Omar
menuju Masjidil Haram

dalam pintanya terucap
kuatkan kaki-kaki rapuhnya
yang termakan usia
kuatkan hati rapuhnya
yang terjerat dosa

tangannya kugenggam
sesaat ribuan kaki-kaki lain
menjejak pintu-pintu masjid
serupa dengannya, dalam gegas
berputar mengitari ka’bah

doa yang pernah dipanjatkan
membuka jalan baginya
di dalam tujuh putaran
mata batinnya menggenggamku
menjadi petunjuk jalan
yang sedianya aku

logika-logika tak sampai
pada jalan-jalan Tuhan
serupa aku yang tersesat
menuju arah pulang
dengan suttle bus Marriott

kukira supirnya pilihan Tuhan
yang tau setiap rute perjalanan
dan di pemberhentian terakhir
supir itu berucap “Apakah ibumu, yang
kaugenggam tangannya adalah karunia Tuhan?”.

Mekkah, September 2022

 

Belasan Penumpang Mirip Aku di Suttle Bus Hotel Marriott

aku bergegas menuju suttle bus
berwarna krem dengan logo merah
serupa inisial nama depan hotel
yang dindingnya dipenuhi kaca
tempat malam-malam itu bercermin
dengan cahaya bintang dan bulan
sebagian pendarnya menyusun
serupa inisial namaku di langit

kusapa supir yang sedang asyik
dengan batang siwak di giginya
mempersilahkan duduk di kursi
bagian depan tepat di kanannya
pandanganku terhenti, sesaat
kuperhatikan belasan penumpang
memenuhi kursi baris belakang
semua wajahnya sama sepertiku

laju bus terhenti, tepat di seberang
Masjidil Haram tempat kutuju
aku beranjak menjejak keluar pintu
belasan penumpang lain hanya tersenyum
tak satu pun darinya keluar sepertiku
“Baru kali ini aku hanya mengantar
seorang penumpang saja di tengah malam,
belasan sifat baik menuntunmu ke sini”,
ucap supir suttle bus Marriott.

Mekkah, September 2022

 

Anak-anak dan Merpati di Jabal Tsur

jabal berkontur punggungnya membatu
berserak serpih dan bongkah batu-batu
setapak yang terbebas bebatuan
mengular landai menuju terjal
tersingkap pasir-pasir dari kikis batuan

ratusan merpati abu-abu
memadati lereng-lereng tandus
paruh-paruhnya tak henti berbisik
membincang pergerakan terik
membakar biji-biji jagung jadi batu

anak-anak di Jabal Tsur menggembala
lambung-lambung yang membatu
menjajakan biji-biji jagung untuk merpati
bertukar riyal demi sesuap nasi mandhi
santap siang berkawan terik nanti

aku menghampiri anak-anak itu
berbagi riyal berbalas senyum
dalam doanya lirih kudengar,
“Jangan jadikan hatinya membatu, karena
serpihan tamak dan bongkahan riya”.

Mekkah, September 2022

 

BIODATA

Chris Triwarseno, S.T., lahir di Karanganyar, 14 Februari. Alumni Teknik Geodesi UGM. Seorang karyawan swasta yang tinggal di Ungaran, Semarang. Penulis buku puisi Bait-bait Pujangga Sepi, aktif di Kelas Puisi Bekasi (KPB) dan beberapa komunitas literasi, beberapa karyanya diterbitkan oleh beberapa media seperti Suara Merdeka, Kaltim Post (Rubrik Sastra – Kerjasama dengan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur), nongkrong.co (puisi pilihan redaksi – Bulan April 2022), borobudurwriters.id (Borobudur Writers & Cultural Festival – BWCF), balipolitika.com, nadariau.com, riausastra.com, negerikertas.com, Arahbatin.com dan lpmpjateng.go.id. Karyanya tergabung dalam antologi puisi Alam Sejati (Editor : Nia Samsihono, Pengantar : Eka Budianta). Pemenang Lomba Cipta Puisi di negerikertas.com (Anugerah Sastra 2022 – Hari Keadilan Internasional). Pemenang Lomba Puisi Cinta di kanal youtube Yuditeha – kategori 10 puisi peringkat kedua. Menulis resensi “Tetirah Puisi Bertitimangsa hingga Pandemi” diterbitkan oleh nongkrong.co.

Handy Saputra lahir di Denpasar, 21 Februari 1963. Pameran tunggal pertamanya bertajuk The Audacity of Silent Brushes di Rumah Sanur, Denpasar (2020). Pameran bersama yang pernah diikutinya, antara lain Di Bawah Langit Kita Bersaudara, Wuhan Jiayou! di Sudakara Artspace, Sanur (2020), Move On di Bidadari Artspace, Ubud (2020), pameran di Devto Studio (2021), pameran Argya Citra di Gourmet Garage (2021). Instagram: @handybali.

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!