Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Olahraga

Jaga Emas Karate, Rocky’N Siap Cetak Coki-Coki Baru

REGENERASI: Ketua Umum FORKI Bali, I Ketut Rochineng bersama 11 atlet karate Bali yang berlaga di PON Papua XX.

 

DENPASAR, Balipolitika.Com– Tim karate Bali tampil gemilang di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX/2021. Dalam perhelatan olahraga terakbar di provinsi paling timur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) mencetak sejarah dengan meraih emas pertama sektor putra lewat karateka Kadek Krisna Dwi Antara. Atlet 23 tahun ini mengalahkan wakil kontingen Sumatera Barat, Millio Oner dengan skor 4-1 di partai final kumite -60kg putra di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Jayapura, Rabu, (13/10/2021) lalu. 

Di sektor putri, sang juara bertahan Cokorda Istri Agung Sanistyarani mempecundangi karateka andalan Jawa Barat, Dinda Ayu, dengan skor 4-2 di kumite kelas -55 kg putri. Emas PON XX Papua 2021 merupakan emas beruntun bagi Coki setelah pada PON XIX 2016 Jabar anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Cokorda Gede Purnomosidhi dan Cokorda Istri Agung Surat Mirah juga meraih podium tertinggi. Satu-satunya medali perunggu dipersembahkan karate Ni Made Nada Dwimayanti dari kumite 68 kg putri. 

Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI), I Ketut Rochineng menilai capaian terbaik kontingen Bali sepanjang keikutsertaan sejak PON pertama tahun 1948 dengan 106 medali, yakni 28 keping emas, 25 keping perak, dan 53 keping perunggu di PON XX Papua menjadi modal berharga menatap SEA Games 12-26 Mei 2022 di Hanoi, Vietnam dan Pesta Olahraga Asia ke-19 (Asian Games 2022) di Hangzhou, Zhejiang, Tiongkok. Lebih-lebih, pada kejuaraan Asia 2021 yang digelar di Almaty, Kazakhstan, atlet karate Bali, yakni Cok Istri Agung Sanistyarini kembali unjuk gigi sehingga masuk dalam proyeksi skuad SEA Games 2022 di Hanoi, Vietnam. 

Namun, Rocky’N- sapaan karib I Ketut Rochineng- sadar tak selamanya bisa bergantung pada Cok Istri Agung Sanistyarini alias Coki. Menyongsong gelaran PON, SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade edisi berikutnya, Rocky’N sadar regenerasi karateka Bali harus segera dicetak. Anggota Komisi 1 DPRD Bali ini bersyukur atlet karateka Bali yang berpartisipasi di PON XX/2021 Papua mampu bersaing dengan 7.039 atlet di 681 nomor pertandingan dan 56 cabang olahraga yang dipusatkan di Stadion Lukas Enembe atau Stadion Papua Bangkit.

“Coki merupakan karateka nasional penghuni pelatnas. Karateka berusia 28 tahun kelahiran 31 Desember 1994 ini adalah pemegang medali emas SEA Games 2017 di Malaysia dan perunggu Asian Games 2018 di Jakarta. Namun, sempat gagal alias tanpa medali pada SEA Games 2019 di Filipina. Belajar dari kegagalan itu, Coki fokus menyongsong PON XX 2020 Papua dan akhirnya sukses kembali meraih emas keduanya sepanjang keikutsertaan di PON,” ucap Rocky’N ditemui di kediamannta, Kamis (6/1/2022)

Keberhasilan Coki dan Krisna Dwi Antara mengawinkan medali emas ungkapnya merupakan prestasi terbaik tim karate Bali di ajang PON. Pada PON XIX 2016 di Jawa Barat, karate hanya menyumbang 1 medali emas dan 6 perunggu. Satu-satunya emas saat itu dipersembahkan Coki dari kumite kelas -55 kg putri.

“Ini prestasi tertinggi Tim Karate Bali. Pada PON tahun-tahun sebelumnya, tim karate belum pernah meraih lebih dari 1 medali emas. Sungguh membanggakan dan membahagiakan,” ungkap politisi kelahiran Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng sembari menegaskan seluruh atlet sudah berjuang maksimal di tengah segala keterbatasan yang disebabkan pandemi Covid-19.

Rekor Bali merangsek ke ranking 5 besar PON tegas mantan Penjabat (Pj) Bupati Gianyar itu juga menaikkan mental atlet sekaligus martabat Provinsi Bali. Pasalnya Bali mampu memutus dominasi provinsi-provinsi di Jawa yang selalu bercokol di 5 besar. Prestasi bersejarah ini akan dikenang sepanjang masa.

“Provinsi-provinsi di Pulau Jawa selalu mendominasi. Ranking 5 sudah jadi milik mereka dari tahun ke tahun. Di PON Papua XX tahun 2021 ranking 5 milik Bali dan ini sudah sangat hebat. KONI Bali tentu sangat bangga dengan posisi Bali yang naik di tingkat nasional mengalahkan Jawa Tengah. Untuk menaikkan ranking ke level 5 besar sangat sulit. Selain provinsi di Pulau Jawa biasanya hanya status sebagai tuan rumah yang bisa membuka peluang masuk 5 besar,” ujarnya.

“Saya berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali atas dukungan dan fasilitas yang cukup memadai selama sentralisasi di Bali maupun saat bertanding di Papua. Terima kasih pula kepada Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi. Tak lupa juga ucapan terima kasih khusus saya sampaikan kepada Manajer Tim Karate PON Bali, Arman Setiawan “Joger”. Di akhir tahun 2021, KONI Bali juga memberikan dana pembinaan kepada seluruh cabang olahraga. Sekali lagi terima kasih,” sambungnya. 

Ke depan, Rocky’N optimis karate Bali bisa lebih berprestasi. Selain masih bisa mengandalkan Coki yang kini berusia 28 tahun dan Kadek Krisna Dwi Antara, 23 tahun, ia menegaskan regenerasi akan tetap dilakukan. PR lainnya adalah mengisi kumite kelas yang kosong. 

“Sebagai bahan evaluasi PON XX Papua, kami mengirim kontingen tidak full kelas. Ini pekerjaan rumah ke depan. Mencetak Coki-Coki lainnya juga menjadi tantangan FORKI Bali,” ungkap sosok yang juga dikenal sebagai artis Pop Bali itu.

Tidak lupa, Rocky’N juga berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah medali emas yang diberikan. Sujud dan minta izin kepada orang tua serta menghaturkan persembahyangan di Sanggah Merajan bagi penganut Hindu jelasnya memberikan kekuatan fisik, mental, dan spiritual bagi atlet. Secara niskala Rocky’N juga mendoakan 11 atlet yang berkompetisi di PON Papua XX 2021. 

11 atlet dimaksud terdiri atas I Gede Sihaan Yogi Nata, SH, I Putu Bagus Arianto, Devilito Andrian Firmansyah (Kata Beregu Putra); Ni Made Suci Astuti, S.Sos, Serda Pdk/W Ni Kadek Megy Wilantari, Ni Putu Sinta Maryati, SE (Kata Beregu Putri); I Made Ichiro Dharma Yuda (Kumite Putra -55kg); Serda I Kadek Krisna Dwi Antara (Kumite Putra -60kg); Cokorda Istri Agung Sanistyarani (Kumite Putri -55kg dan Kumite Beregu Putri); Bripda Ni Made Meriantini (Kumite Putri -61kg dan Kumite Beregu Putri), dan Bripda Ni Made Nada Dwimayanti (Kumite Putri -68kg dan Kumite Beregu Putri). (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!