Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Gaya HidupKuliner

Jadi “Ratu Endorse” Selly Mantra Naik 5 Kg

Denpasar (BaliPolitika.Com) – Hal istimewa ditunjukkan Ida Ayu Selly Fajarini Mantra di masa pandemi Coronavirus Disease alias Covid-19. Istri Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra itu mempromosikan produk masyarakat, pelaku UKM, dan UMKM di Bali, khususnya Kota Denpasar.

“Sebenarnya saya terima endorse sebelum masa pandemi. Free untuk UKM dan UMKM di Bali. Tetapi ada syaratnya, saya tidak menerima multilevel. Di masa pandemi, permintaan endorse makin banyak. Yang saya endorse lebih banyak orang-orang yang dirumahkan, seperti karyawan hotel, vila. Mereka membuat usaha kuliner,” ucap wanita yang tinggal di Griya Sebasari, Renon, Denpasar itu.

Bisnis kuliner online, ungkap Selly paling “bersinar” di masa pandemi. Ujarnya sudah 300-an produk endorse yang dilayani Selly Mantra. “Ternyata di masa pandemi ini tidak semua orang terpuruk. Sebaliknya, di masa pandemi kreativitas anak-anak muda dan ibu rumah tangga semakin menggeliat. Mereka jengah buat. Anak saya yang menggeluti usaha kuliner mengaku heran. Ini semangat yang luar biasa. Jenis makanan dan minuman jadi sangat beraneka ragam di masa pandemi. Betul-betul saya bangga. Sangat kreatif,” ungkap wanita yang mengantarkan Kota Denpasar meraih banyak prestasi di tingkat nasional itu.

Selly tak memungkiri kondisi pandemi membuat banyak orang terpuruk. Namun, harus diakui pula bahwa banyak warga yang justru bangkit dan sadar memiliki potensi menjadi entrepreneur. “Dengan saya bantu mempromosikan, mereka senang. Mereka info dan mengucapkan terima kasih. Ada yang bilang daging jualannya dalam hitungan jam saya endorse habis sekian kilo. Saya bahagia mendengar kabar itu,” ungkapnya.

Karena tidak memungut biaya, Selly mengaku sempat menghadapi antrean panjang masyarakat yang meminta di-endorse. Saking membludaknya, antrean tunggu sampai 2 bulan. Akibatnya, dia harus pandai mengatur waktu di sela-sela kesibukan sebagai Ketua Tim PKK Kota Denpasar. Di samping mengurus keluarga dan 4 orang cucu. Bila di awal masa pandemi sehari bisa melayani hingga 12 endorse, kini Selly membatasi hanya 5-6 promosi. Yang sudah pernah di-endorse, ungkapnya sebagian besar kembali datang ketika memiliki produk baru.

“Tidak ada kata menyerah, mereka semakin kreatif. Ini dampaknya sangat luar biasa. Kreativitas dari baju fashion kini lebih condong ke baju rumahan, seperti daster, celana. Luar biasa,” bebernya.

Tak hanya endorse, Selly juga mensisipi edukasi terkait protokol kesehatan dan pola hidup bersih sehat (PHBS). “Share di story IG, saya selalu mengedukasi masyarakat membeli makanan di orang terdekat; belanja di teman dekat; saling membantu. Demi perputaran ekonomi lokal,” urainya. Imbas dari aktivitas tersebut, Selly mengaku dirinya mendapat julukan Ratu Endorse. “Ratu Endorse. Setiap bertemu orang, saya kerap disapa demikian. Banyak yang mengaku membeli produk yang saya endorse. Saya biasa labeli produk the best, favorit,” jelasnya sembari mengaku berat badannya naik 5 kg karena mencicipi banyak produk kuliner.

Terkait ancaman terkena Covid-19 karena menerima banyak endorse di masa pandemi, Selly Mantra menegaskan menerapkan protokol Covid-19 yang ketat. “Setiap barang baru datang tas diganti, disemprot disinfektan, produk yang di-endorse dipanaskan terlebih dahulu. Kalau ada buah-buahan dicuci. Rasa was-was pasti ada, lebih-lebih ada isu ojol terkena Covid. Syukur informasi tersebut tidak benar,” tegasnya.

Apakah akan memungut bayaran endorse pasca tidak lagi menjadi Ibu Walikota Denpasar? Selly menjawab tidak. Menariknya, Selly mengaku juga mengendorse usaha besar dengan pertimbangan mereka mempekerjakan banyak orang. “Kemarin pia susu. Pasar oleh-oleh tutup, dan usaha itu mempekerjakan karyawan 25 orang. Dari 25 orang ibu itu, 15 suaminya dirumahkan. Karena produksi tidak terserap pasar oleh-oleh, maka dijuallah lewat online dan saya bantu endorse. Selain buat pia, mereka juga bikin APD. Seberapa besar pun tabungan mereka, lama-lama pasti habis kalau terus ditarik. Kalau berbicara dampak semua kena, tidak ada yang tidak terdampak,” tutup wanita murah senyum itu.

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!