Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Nasdem Pas Gabung Koalisi Indonesia Bersatu

RESTORASI BANGSA: Bendera Partai Politik Nasional Demokrat (NasDem) yang dipimpin Surya Paloh

 

 

DENPASAR.Balipolitika.com– Tensi politik menuju hajatan Pemilu 2024 makin panas. Siapa kandidat yang pas menggantikan Presiden Jokowi makin berseliweran. Termasuk koalisi yang akan mengusung pasangan capres dan cawapres 2024 mendatang.

Direktur Eksekutif Laboratorium Suara Indonesia (LSI) Albertus Dino menyampaikan pernyataan menarik soal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sedang hangat diperbincangkan publik. Hal ini seiring peluang Partai Nasional Demokrat (NasDem) bergabung bersama Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Albertus Dino menilai peluang tersebut kian terbuka karena Ketua Umum NasDem, Surya Paloh dan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto memiliki kedekatan sejarah. Selain itu, Golkar, NasDem, PAN, dan PPP berada dalam koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Saya melihat saat pertemuan antara Surya Paloh dan Airlangga di Nasdem Tower lalu terjalin sangat akrab. Nasdem menerima kehadiran Golkar sangat hangat,” ujar Albertus Dino.

Diketahui NasDem sendiri sampai saat ini belum memberikan sinyal untuk menentukan arah koalisi dengan parpol yang telah lebih dulu melakukan penjajakan dengan alasan masih melihat perkembangan peta politik. Sama halnya seperti yang disampaikan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menariknya, Albertus Dino menilai hubungan NasDem dan Demokrat juga kurang harmonis. Dia mengakui hal sebaliknya dalam pertemuan antara Surya Paloh dengan Agus Harimurti Yudhoyono berbeda seusai Surya Paloh menerima kunjungan dari Golkar.

“Saya kira AHY itu tidak seakrab Airlangga dari Golkar. Kemungkinan NasDem bergabung dengan KIB ini lebih besar. Tapi saya melihat pertemuan Airlangga dan AHY di rumah dinas Menko Perekonomian lalu juga hangat,” ungkap Albertus Dino.

Hal lain yang membuat NasDem kemungkinan bergabung dengan KIB karena sosok Airlangga Hartarto yang dinilai mampu menjadi figur pemersatu paska perseteruan Pilpres 2019 dan hingga kini residunya masih tersisa.

Albertus Dino menilai sosok Surya Paloh dan para kader NasDem kebanyakan adalah diaspora Golkar yang tersebar selama ini. Chemistry NasDem bersama dengan Golkar juga dilihat sebagai faktor yang menentukan.

“NasDem tentunya akan sulit bergabung dengan partai oposisi dan sebaliknya lebih mudah bergabung dengan partai pendukung pemerintah,” kata Albertus Dino.

“Ini akan sangat menarik jika NasDem akhirnya bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu. Apalagi KIB sendiri dianggap sebagai koalisi jalan tengah yang bisa mempersatukan rakyat Indonesia,” tutup Albertus Dino. (lit/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!