Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Ingin Hidupkan Tameng, Petani Klungkung Tantang AWK Debat Live

DENPASAR (BaliPolitika.Com)- Tameng Marhaen siap bergerak kawal kepemimpinan nasional Presiden Jokowi hingga 2024. Jaga Pancasila. Jaga NKRI. Tulisan akun instagram anggota DPD RI Arya Wedakarna ini mengundang makian banyak pihak. AWK dinilai membangkitkan sejarah “terkutuk” di tanah Bali.

“De, saya dan teman-teman berencana untuk bersurat kepada keluarga besar Bung Karno tentang beberapa perilaku, ucapan, tulisanmu yang baik secara langsung maupun tidak langsung mendeskreditkan citra baik Bung Karno di mata masyarakat Bali. Kapan kita bisa ngobrol bareng, De? Tanya I Nengah Sumerta, petani muda asal Klungkung yang mengaku mengoleksi lebih dari 1.500 kebohongan AWK, Sabtu (18/7) malam.

Sapaan De untuk menyebut AWK, jelas Sumerta mengacu pada penuturan sejumlah teman sekelas AWK yang menyebut anggota DPD RI itu dulu bernama Komang Gede Arya Wedakarna. Sebelum tercatat bernama lengkap Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa, AWK juga diketahui sempat bergelar Anak Agung.

“Saya yakin sekali Bu Sukma (Sukmawati Soekarno Putri, red) tidak punya akun IG. Sedih sekali melihatmu menggunakan Bu Sukma sebagai perisai atas blundermu dengan ide membuat tameng. Tameng yang punya sejarah terkutut di tanah Bali. Kapan kita bisa ngobrol De?” sambung Sumerta.

Atas perilaku tak bertanggung jawab AWK, Sumerta mengaku telah bersurat kepada Badan Kehormatan DPD RI. Isi surat tersebut adalah permohonan izin untuk live berdua dengan AWK di stasiun televisi. “Siapin materimu ya, De. Karena aku sudah siap lahir batin,” tantang pria jebolan Universitas Udayana itu. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!