Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Ikan Lele Dicaplok Buaya, Jangan Bertele-tele Coblos Nomor 2

TABANAN, BaliPolitika.Com- Anak Agung Ngurah Panji Astika- I Dewa Nyoman Budiasa (Panji-Budi), Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan nomor urut 2 menyebut diri sebagai jawaban atas kegelisahan rakyat Tabanan selama ini. Hal tersebut diungkap keduanya dalam Debat Terbuka II Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tabanan Tahun 2020, Kamis, 3 Desember 2020 malam. Ada visi-misi dengan I Komang Gede Sanjaya- I Made Edi Wirawan, Panji-Budi melempar pantun ke paslon tersebut. “Ikan lele dicaplok buaya. Jangan bertele-tele pilih nomor dua,” ucap Panji Astika.

Panji Astika menyebut Tabanan adalah daerah potensial. Tabanan memiliki potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, serta posisi geografis yang sangat strategis. Namun, selama ini semua potensi itu nyaris tidak terkelola dengan baik sehingga Tabanan tidak menunjukkan perkembangan yang cukup memuaskan. “Panji-Budi hadir sebagai jawaban atas kegelisahan rakyat Tabanan,” tegas alumnus Universitas Brawijaya yang fasih berbahasa Inggris itu.

“Kami siap berjuang membangun tatanan baru untuk mewujudkan Tabanan yang jauh lebih maju. Dengan visi Ngardi Loka Hita Tabanan, kami bertekad mewujudkan masyarakat yang bahagia dalam tatanan Tri Hita Karana dengan fokus membangun Tabanan berbasis budaya dan pertanian,” sambungnya. Panji-Budi mepaparkan visi unggulannya. Pertama, mewujudkan pemerintah yang bersih, transparan, dan akuntabel. Program yang kami unggulkan adalah yang pertama dengan cara penerapan e-budgeting untuk transparansi pengelolaan anggaran daerah, e-ticketing untuk transparansi pendapatan daerah, e-planning untuk transparansi perencanaan pembangunan, serta e-government untuk transparansi pelayanan publik.

Lebih lanjut, Panji-Budi siap berjuang mewujudkan kesejahteraan masyarakat atas fundamental perekonomian yang berbasis budaya dan pertanian. Adapun programnya sebagai berikut. 1) Membangun kembali dunia pertanian secara utuh dari hulu sampai hilir dengan memperbaiki infrastruktur subak dan pengairan. 2) Mewujudkan petani yang mandiri pupuk, memproteksi petani dengan asuransi pertanian, membangun pasar induk pertanian dan industri pasca panen untuk menjamin harga-harga pokok pertanian menjadi stabil. Membangun badan sertifikasi petani untuk mereposisi pertanian menjadi berbasis kualitas.

Termasuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter. Programnya adalah memastikan pendidikan 12 tahun, meniadakan biaya-biaya yang memberatkan orang tua murid, mencantumkan muatan lokal kurikulum, menyiapkan internet minimal 1 wifi di setiap bale banjar untuk membantu anak didik dalam rangka pendidikan berbasis online.

Panji-Budi juga siap memastikan jaminan kesehatan masyarakat yang terjangkau, adil, dan merata. Programnya adalah menyiapkan 50.000 Kartu Tabanan Sehat untuk mengembalikan jaminan kesehatan 49.000 masyarakat Tabanan yang diputus sepihak tanpa pemberitahuan oleh pemerintah. Menyiapkan jaminan kesehatan untuk para sulinggih, pemangku Tri Kahyangan, Sad Kahyangan, dan Dhang Kahyangan. Merevitalisasi puskesmas yang ada di Tabanan untuk memastikan hadirnya pelayanan kesehatan yang prima di setiap puskesmas (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!