Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

HUT Koperasi ke-74, BPR Kanti Kucurkan Pinjaman Rp 74 M

BAHU-MEMBAHU: Dirut BPR Kanti Made Arya Amitaba siap gelontorkan dana Rp 74 M untuk modal usaha koperasi.

 

GIANYAR, BaliPolitika.Com- Pandemi Covid-19 sangat memengaruhi kinerja koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Bali I Wayan Mardiana serangkaian Peringatan Hari Koperasi ke-74, Diklat Micro Business Game (MBG) German Sparkassenstiftung bagi SDM Koperasi se-Bali serta Launching Tabungan Arisanku bersama KUMKM Bali yang digelar BPR Kanti bertempat di SMA Negeri 1 Sukawati, Gianyar, Kamis (23/9/2021).

Terangnya, koperasi dan UMKM dihadapkan pada persoalan cukup serius. Pertama, berkaitan dengan likuiditas yakni saat nasabah koperasi menarik simpanan atau tabungan di dalam jumlah besar, maka koperasi akan kesulitan likuiditas. Persoalan kedua, anggota koperasi kesulitan mengangsur pinjaman sehingga mengganggu pendapatan koperasi. “Masalah ketiga adalah, kesulitan membayar pinjaman kepada pihak perbankan,” ujarnya.

Mardiana menambahkan meski banyak kendala yang dihadapi koperasi di Bali yang berjumlah 5.016, diharapkan penggerak koperasi dan pelaku UMKM tetap membangun optimisme dengan melakukan adaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru dalam membangun pasar. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan diharapkan dapat meningkatkan SDM koperasi sehingga bisa meningkatkan usahanya.

Hal senada diungkapkan Dirut BPR Kanti Made Arya Amitaba yang siap menggelontor dana Rp74 miliar untuk modal usaha koperasi. Melalui pelatihan MBG ini, Amitaba berharap jajaran koperasi memahami cara berpikir dan bertindak wirausaha dan menerapkannya selama simulasi, memahami cara mengembangkan usaha kecil dan menengah lebih lanjut dan menemukan tantangan beserta peluang di masa depan.

“Setelah mengikuti pelatihan, nantinya peserta bisa meningkatkan kapasitas banker hingga bisa lebih memahami karakter UMKM,” ujarnya.

Di sisi lain, pihaknya mengajak dengan kondisi yang sudah kecil dan dengan jumlah lembaga mikro yang cukup banyak untuk bersinergi. Karena ketika sudah bersinergi akan menjadi kelompok yang besar. “Bergabungnya BPR, koperasi dan LPD tentu itu akan menumbuhkan kepercayaan yang lebih besar kepada masyarakat maupun anggota,” ujarnya.

Terkait itu, pihaknya telah menyiapkan produk bersama. Itu akan mempengaruhi mindset dari anggota bahwa ketika koperasi ini bergabung akan menjadi kuat khususnya dalam hal pemenuhan likuiditas, sehingga nasabah tidak perlu khawatir menaruh dana di koperasi.

“Likuiditas yang terjaga sangat penting di tengah potensi terjadinya panic buying dari nasabah. Saat ini sudah banyak koperasi yang bergabung ke BPR Kanti,” jelasnya. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!