Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Gus Adhi Ajak Milenial Buat “Mie Mocaf”

Sebut Pertanian Eksis di Masa Pandemi

PANTANG MUNDUR: Ketua Depidar SOKSI Provinsi Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra mengenalkan Mie SOKSI, Sabtu (10/4/2021) siang.

 

KEROBOKAN, BaliPolitika.Com- “Maju, mandiri, modern. Maju terus pantang mundur.” Yel-yel penyuntik semangat ini bergema dari Puri Amatra Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Sabtu (10/4) pukul 15.30 sore. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Provinsi Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra mengajak generasi milenial belajar membuat mie sehat. Acara tersebut dikemas dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Teknologi Pembuatan Mie Mocaf di Kabupaten Badung. Bimtek tersebut menghadirkan Kepala Balai Besar Pelatihan Perubahan Ketindan, Ir. Sumardi Noor, M.Si.

Gus Adhi, sapaan akrab AA. Bagus Adhi Mahendra Putra mengatakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Teknologi Pembuatan Mie Mocaf dilatarbelakangi fakta riil di masyarakat bahwa mie selalu hadir di setiap kesempatan. “Pelatihan ini dilakukan karena mie dalam hajatan kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya Bali tak pernah terlewatkan. Anak sekolah senang makan mie. Demikian juga kaum milenial. Di gerai-gerai yang berisi free wifi menu mie tak pernah lepas. Ini yang melatarbelakangi pelatihan ini penting dilakukan. Mie Mocaf ini sehat tanpa pengawet dan sehat secara ekonomi karena dibuat sendiri. Jadi efiseisnsi biaya,” ucap Gus Adhi sembari mengatakan bimtek akan dirangkai launching Mie SOKSI yang terbuat dari sagu.

Tak hanya sekadar wacana, Gus Adhi mengatakan SOKSI punya Mie SOKSI berbahan dasar sagu. Ungkapnya, jika bisa membuat mie sendiri dan packaging-nya khusus, maka akan bisa dibuat unit usaha khusus yang menjanjikan. “Sekarang baru tangga pertama, buat mie. Tangga kedua packaging. Ketok tularkan ilmu ini kepada masyarakat sehingga muncul ide bisnis di masyarakat untuk menghasilkan mie sehat dan menjanjikan secara ekonomis,” tegasnya sembari menegaskan mie olahan sagu dan ubi kayu telah menarik perhatian investor dari Belanda.

“Ikuti dengan baik bimtek ini. Ini mempunyai masa depan ekonomi yang bagus. Sudah ada tawaran kontrak dengan Belanda. Mereka tertarik dengan mie sehat ini. Prospek bisnisnya sangat besar. SOKSI senantiasa mencari celah untuk meningkatkan peningkatan ekonomi dan kesehatan masyarakat,” tegas Gus Adhi.

Kepala Balai Besar Pelatihan Perubahan Ketindan, Ir. Sumardi Noor, M.Si. tak menampik Mie Mocaf selain menyehatkan juga menjanjikan secara ekonomis. “Membuat Mie Mocaf dari ubi kayu tidak susah buatnya. Ubi kayu sendiri juga bisa tumbuh meski tanpa dirawat dengan baik. Apalagi dirawat. Mie mocaf terbuat dari ubi kayu yang mudah dicari. Bahan-bahannya mudah didapat. Di pasar banyak. Kalau diseriusi menjanjikan untuk ke depan. Hanya pertanian yang bisa eksis di masa pandemi Covid-19,” ungkap Sumardi Noor. “Melihat peluang bisnis seperti ini, kita harus bersyukur. Mie Mocaf ini bisa menjanjikan agrobisnis yang menjanjikan,” sambungnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!