Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PariwisataPemerintahan

Gubernur Koster Pastikan Kesiapan Bali Jadi Tuan Rumah G20

Ingin Peserta G20 Berkesan dengan Indonesia dan Bali

SIARAN PERS : Gubernur Koster Pastikan Kesiapan Bali Jadi Tuan Rumah G20

 

DENPASAR, BaliPolitika.com – Forum G20 merupakan kelompok informal yang terdiri dari 19 negara-negara dan Uni-Eropa serta perwakilan lembaga dunia seperti IMF-WB. G20 secara kolektif merupakan representasi dari perekonomian dunia. Dalam presidensi G20 kali ini, Indonesia mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Terdapat tiga isu strategis yang akan difokuskan Indonesia meliputi penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital dan transisi menuju penggunaan energi yang berkelanjutan.

 

Untuk mensukseskan pelaksanaan G20, segala persiapan telah dilakukan Bali. Di antaranya persiapan infrastruktur, penataan mangrove yang akan dijadikan showcase oleh pemimpin dunia yang nanti akan hadir. Selain itu, protokol kesehatan bagi para peserta G20, baik kedatangan maupun keberangkatan juga menjadi salah satu hal penting. Selain itu, penataan jalur dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju venue di Nusa Dua, Badung akan ditata dengan baik (hijau dan indah).

 

Hal itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster saat menjadi narasumber pada acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Menjaga Wajah Bangsa Di Gelaran G20” yang dilaksanakan secara daring pada Senin (13/12).

 

“Pertama tentu saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo karena telah memilih Bali sebagai tuan rumah pelaksanaan presidensi G20 terutama untuk pertemuan tingkat kepala negara dan rangkaian pertemuan lainnya,” ungkap Gubernur Koster.

 

Dikatakan Gubernur Koster, pada pertemuan pertama presidensi G20 yang telah berlangsung pada 1 Desember 2021 tersebut, dihadiri oleh sekitar 80 peserta dari 10 negara. Menurut Koster, kasus Covid-19 varian Omicron membuat beberapa peserta membatalkan kedatangannya ke Indonesia untuk mengikuti G20.

 

“Semula pesertanya 140 orang dari 18 negara. Namun karena berkembang varian Omicron, sejumlah negara tidak mengijinkan warganya untuk keluar negeri. Selain itu, faktor penghambat lainnya yakni penerbangan langsung ke Bali,” terangnya.

 

Dari sisi keamanan, Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini menegaskan jika semuanya telah berjalan dengan baik di bawah komando Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali. Sementara terkait fasilitas pelaksanaan G20 di Bali, Gubernur Koster mengatakan jika semua telah disiapkan dengan baik.

 

“Fasilitas yang diberikan kepada peserta G20 di Bali sangat baik, lokasi pelaksanaan pertemuannya juga bagus dengan ciri khas Balinya. Penerapan protokol kesehatannya juga sangat baik. Pada malam harinya (dinner-red), disiapkan menu dengan karakteristik yang khas dengan pelayanan berbeda mengingat kegiatan berlangsung di tengah pandemi. Selain itu, pemberitaan kegiatan ini juga sangat bagus. Jika dilihat semua ini, saya yakin para peserta sangat menikmatinya,” jelas Gubernur Koster.

 

Ia menambahkan, pertemuan G20 yang akan membahas finance pada bulan Februari 2022 mendatang juga akan dilaksanakan di Bali. Sebelumnya, pertemuan tersebut rencananya akan dilaksanakan di Jakarta, namun melihat kesuksesan dan persiapan yang dilakukan Bali pada awal pertemuan tanggal 1 Desember 2021 kemarin, Bali kembali dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan pertemuan.

 

“Saya sudah menyiapkan suasana yang akan lebih baik. Saya akan terjun langsung untuk memantau, mengarahkan dan memastikan semua persiapan berjalan dengan bagus. Karena Bapak Presiden Jokowi sangat luar biasa perhatiannya, saya pasti akan memberikan perhatian lebih dan mempersembahkan yang terbaik. Saya ingin pelaksanaan G20 di Indonesia khususnya Bali akan mampu memberikan kesan yang bagus untuk para pesertanya,” imbuh Koster.

 

Ia berharap, masyarakat Bali juga harus memiliki tanggungjawab untuk ikut mensukseskan G20 sebagai salah bentuk recovery pariwisata dan perekonomian masyarakat.

 

“Kolaborasi sangat dibutuhkan, baik dengan masyarakat, antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat demi suksesnya perhelatan G20,” tutupnya.

 

Seperti diketahui, presidensi G20 adalah posisi di mana sebuah negara menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan G20. Untuk tahun 2022, Indonesia terpilih dan tengah mempersiapkan penyelenggaraan forum yang telah berlangsung mulai 1 Desember 2021 tersebut.

 

Turut menjadi narasumber pada acara yang dipandu Mayfree Syari tersebut yakni Andreas Dipi Patria selaku Kepala Biro Komunikasi Kemenko Marves, Imran Pambudi selaku Koordinator Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes. (dah/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!