Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Golkar Bali Sarankan Pertanian Berbasis Teknologi

Respons Pertumbuhan Ekonomi 2,83%

KESEIMBANGAN EKONOMI: Ketua DPD 1 Golkar Bali, Dr. Nyoman Sugawa Korry SE.,MM.,Ak.,Ca

 

DENPASAR, BaliPolitika.Com– Berbeda dengan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional pada kwartal II tahun 2021 yang tumbuh positif 7,07 persen dibandingkan kwartal II tahun 2020 lalu, perekonomian Provinsi Bali dapat dikatakan masih lumpuh meski tumbuh positif 2,83 persen. Ketua DPD 1 Golkar Bali, Dr. Nyoman Sugawa Korry SE.,MM.,Ak.,Ca. menilai kondisi memprihatinkan itu terjadi karena Pulau Dewata memiliki tingkat ketergantungan yang sangat tinggi terhadap sektor pariwisata. 

“Untuk Provinsi Bali, tingkat pertumbuhan ekonomi kwartal II tahun 2021 tumbuh positif 2,83%. Belum mampu menyamai rata-rata nasional, karena struktur ekonomi Bali sangat dipengaruhi sektor jasa pariwisata. Di bawah komando Bapak Airlangga Hartarto bersama seluruh jajaran pemerintah, sesuai arahan Presiden RI, kita semua berharap Covid-19 bisa segera diatasi dan kita songsong bersama kebangkitan ekonomi nasional,” ungkapnya.

Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi tingkat ketergantungan kepada sektor pariwisata mengingat pandemi Covid-19 berpeluang berlangsung dalam periode yang lama? Sugawa Korry memberikan saran kepada eksekutif Provinsi Bali untuk menata ekonomi Bali ke depan. Tujuannya agar terwujud keseimbangan baru struktur ekonomi Bali. Salah satu upaya nyata yang bisa menjadi alternatif adalah dengan konsisten dan komitmen membangun sektor pertanian berbasis teknologi. Sehingga pendekatannya adalah kualitas produksi serta produksi dengan value added atau nilai tambah yang lebih tinggi.

Termasuk mengembangkan sektor industri pengolahan dalam rangka menopang sektor pertanian dan industri kecil, industri kreatif, dan kerajinan. “Sektor pariwisata dikembangkan dengan orientasi quality  tourism dan terintegrasi dengan sektor pertanian,” ucapnya.

Tak hanya itu, dalam kondisi banyaknya jumlah pengangguran di Bali, Sugawa Korry menilai hal ini bisa dibalikkan menjadi peluang untuk memberdayakan masyarakat agar kembali ke lahan pertanian atau bekerja di sektor penghasil komoditi primer ini.

Dengan kata lain, Sugawa Korry menegaskan keseluruhan strategi pembangunan ekonomi Bali di sektor pertanian ini agar dikembangkan berbasis pemberdayaan ekonomi rakyat sebagai tulang punggung. Masyarakat harus sekuat tenaga diedukasi agar menjadi motor penggerak utama, bukan sekadar penonton. (tim/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!