Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Ubah Nasib, Bunda Arsaningsih Bedah Karma 500 Orang di Bali

Hadir di Taman Budaya Mataram, Sabtu, 3 Februari 2024

SOUL METER: sekaligus  Pencipta metode Spirit of Universal Life (SOUL), Bunda Arsaningsih dalam live event Bedah Karma di Riverside Convention Center, Denpasar, Bali, Selasa, 30 Januari 2024.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Hidup yang kita jalani saat ini tak henti-hentinya dirundung masalah karena karma masa lalu. Ungkapan ini kerap kali kita dengar sehingga menghadirkan keraguan dalam diri, khususnya terkait masa depan kita: apakah akan cerah, gelap, atau abu-abu. 

Berbicara soal masa depan, setiap individu tentunya mempersiapkan diri dengan pondasi yang kokoh, baik untuk dirinya sendiri maupun keluarga, khususnya anak-anak mereka. 

Namun, di tengah segala upaya tersebut, masih banyak kebingungan muncul mengingat tidak seorang pun tahu seperti apa kehidupan di masa-masa yang akan datang. 

Banyak fakta di masyarakat membuat hati para “pejuang masa depan” ini hancur berkeping-keping lantaran mereka yang dicap tidak gigih berusaha alias malas-malasan malah sukses dan memiliki karier cemerlang. 

Kondisi ini membuat pertanyaan baru mencuat, apakah seluruh upaya yang dilakukan para “pejuang masa depan” ini cukup hingga mereka berhak atas masa depan seperti yang diidam-idamkan? 

Menjawab pertanyaan-pertanyaan itu Bunda Arsaningsih hadir dengan live event “Bedah Karma”.

Karma dipahami sebagai entitas yang berasal dari pikiran (yang mewujud menjadi tindakan). Karma wasana adalah jejak tindakan dan perbuatan termasuk pikiran-pikiran di masa lalu yang membentuk seseorang hari ini. 

Intinya, upaya memantaskan diri untuk mendapatkan masa depan yang baik, tidak hanya ditempuh melalui aktivitas fisik, melainkan juga dalam proses berpikir. 

Bunda Arsaningsih mengajak kita membekali diri dengan pemahaman hukum karma sehingga hadir kesadaran bahwa setiap langkah dan keputusan menjadi benih yang tumbuh di masa depan. 

Penekanan sederhananya adalah kesadaran bahwa berdonasi ke sana ke mari tidak akan bermakna jika tanpa berlandaskan keikhlasan. 

Live event “Bedah Karma”, Bunda Arsaningsih memberi kesempatan kepada setiap peserta yang hadir untuk bertanya dan berkenan dirinya ditelaah serta dibedah karmanya. 

Pada momen ini, para peserta dibaca jejak karma masa lalunya, ditelaah, dan dikenali sekaligus mendapatkan solusi-solusi berdasarkan hasil telaah bedah karma tersebut. 

Proses interaktif tersebut diharapkan menjadi proses pembelajaran bagi para peserta serta menjadi salah satu upaya merancang masa depan yang lebih baik. 

Menarik diketahui, agar live event “Bedah Karma” persembahan Bunda Arsaningsih ini memberikan manfaat luas bagi masyarakat, SOUL Community didukung oleh Yayasan Cinta Kasih menggelar Talkshow Bedah Karma di Riverside Convention Center, Denpasar, Bali, Selasa, 30 Januari 2024.

Mewakili Bunda Arsaningsih, Anak Agung Gede Putra mengatakan Talkshow Bedah Karma menggunakan metode SOUL Meter (Measurement Technique or Radiation) merupakan suatu metode menangkap dan menerjemahkan energi menjadi data dalam bahasa yang dipahami dalam rangka membedah permasalahan hidup dan kehidupan.

Talkshow Bedah Karma jelasnya merupakan rangkaian program Yayasan Cinta Kasih, yakni organisasi sosial yang didirikan tahun 2012 oleh Bunda Arsaningsih dengan tujuan melakukan kemanusiaan sekaligus membentuk karakter seseorang berdasarkan cinta kasih dengan metode SOUL Meter.

Ketua Panitia Talkshow Bedah Karma, Dewa Ayu Widyarini mengaku sangat beruntung diberikan kesempatan oleh SOUL Community untuk menggelar acara yang disambut antusias oleh masyarakat.

“Menariknya, dalam acara Bedah Karma ini, kami dalam setiap keputusan selalu menerapkan SOUL Meter, dan pastinya acara bedah karma akan berlanjut di setiap Kabupaten Kota di Bali,” ucapnya.

Ketua Yayasan Cinta Kasih, Ade Darana menjelaskan sebelum wabah Covid-19 melanda dunia, pihaknya sudah menjalankan program karma dan reinkarnasi. 

Pada fase itu, orang-orang bertanya dan Bunda Arsaningsih memberikan pemahaman, namun tidak sampai tahap bedah karma.

Kondisi itu dinilai kurang sehingga di masa pandemi Covid-19, Bunda Arsaningsih melakukan bedah karma melalui Youtube.

Pandemi berubah menjadi endemi, Bunda Arsaningsih melakukan bedah karma secara tatap muka yang dikemas menjadi studi kasus.

Sementara itu, Ketut Gede Bratha Sulaksana menambahkan Talkshow Bedah Karma akan hadir di Taman Budaya Mataram, Lombok, pada Sabtu, 3 Februari 2024. 

Bunda Arsaningsih yang tercatat sebagai peraih rekor MURI 2015 selaku pemrakarsa senam Yophytta Maternal, yakni gabungan yoga pilates, Tai Chi, dan afirmasi yang diikuti 25 ribu ibu hamil akan hadir bersama dokter Rastho Mahotama.

“Bunda Arsaningsih dan dokter Rastho Mahotama akan terus melakukan roadshow ke kota-kota besar di Indonesia. Mari bergabung dalam perjalanan menuju pemahaman diri lebih dalam melalui pemahaman karma untuk memantaskan diri menerima hal baik di masa depan. Bedah karmamu, ubah nasibmu,” ungkap Ketut Gede Bratha Sulaksana. (ken/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!